Denpasar (bisnisbali.com)-Penerapan retribusi untuk wisatawan asing ke Bali sebesar Rp150.000 akan berlangsung mulai 14 Februari besok. Dalam jangka pendek kontribusi ini tidaklah berpengaruh besar pada perekonomian Bali karena nilainya tidak begitu besar. Namun untuk jangka panjang, ini akan memberikan multiplier effect bagi perekonomian Bali.
Hal tersebut diungkapkan oleh Pengamat Ekonomi Prof.Dr. I Wayan Ramantha, S.E., M.M. Ak., saat diwawancarai, Senin (12/2) kemarin. Guru Besar Universitas Udayana ini mengatakan, jika dilihat dari kontribusinya terhadap APBD Bali tidaklah besar. Namun dalam jangka panjang akan memberikan multiplier effect terhadap perekonomian daerah Bali.
“Karena pungutan terhadap wisman itu kan diperuntukan untuk merawat budaya dan kelestarian Bali, termasuk di dalamnya keamanan dan kebersihan. Keamanan dan kebersihan itu merupakan kebutuhan pariwisata budaya, jadi perawatan budaya, keamanan kebersihan merupakan kondisi minimum dari Bali sebagai destinasi wisata,” katanya.
Pariwisata kata Prof Ramantha, merupakan kontributor terbesar dari sektor perekonomian Bali. Maka akan dijaga keberlangsungannya dalam jangka panjang atau keberlanjutan dari pariwisata bali. “Sehingga dalam jangka panjang (retribusi wisman) pengaruhnya sangat strategis dalam pariwisata Bali,” terangnya.
Disinggung terkait seberapa penting retribusi ini diterapkan, Prof Ramantha mengatakan, sangat penting dan retribusi akan menjadi betul betul efektif ketika digunakan sebagai reinvestasi untuk menjaga keberlanjutan pariwisata Bali. Dengan artian hasil retribusi tidak dipergunakan untuk tujuan lain selain pelestarian pariwisata budaya.
Selama ini dana yang diglontorkan untuk Bali belum signifikan diarahkan untuk menjaga kelestarian adat budaya khususnya dalam hal pariwisata. Untuk itu retribusi ini menjadi sangat penting. Jika kelestarian budaya terjaga, kebersihan dan keamanan terwujud akan mampu mewujudkan keberlangsungan pariwisata Bali. Dengan itu, perekonomian Bali yang bergantung pada pariwisata akan terdongkrak. *wid