Denpasar (bisnisbali.com) –Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Bali menilai arus keluar uang kartal di Pulau Dewata pada 2014 masih sejalan dengan polanya. Momen hari raya besar keagamaan kebutuhan uang tunai masih dalam jumlah tercukupi. Secara keseluruhan tidak terjadi lonjakan yang signifikan jelang Hari Raya Galungan, Kuningan dan Pemilu 2024 pada Februari mendatang.
Kepala KPw BI Bali, Erwin Soeriadimadja di Denpasar, Selasa (29/1) menyampaikan, berdasarkan monitoring BI Bali, arus keluar uang kartal dari Bank sentral tercatat di Januari tahun 2024 sebesar Rp128,1 miliar atau lebih rendah dibanding Januari 2023 yang tercatat Rp213,7 miliar. “Kami melihat hal ini masih sejalan dengan polanya mengingat kebutuhan uang kartal pada momen akhir tahun juga sudah tinggi,” katanya.
Selain itu, transaksi uang kartal antar bank (TUKAB) tahun 2024 lebih aktif lebih optimal tercatat sebesar Rp659 miliar, lebih tinggi dibanding Januari 2023 yg sebesar Rp531 miliar.
Menurutnya kondisi ini sebuah perkembangan yang bagus menopang pertumbuhan ekonomi Bali. “Bagus untuk menopang ekonomi di Pulau Dewata,” ujarnya.
Terkait kebutuhan uang tunai, Erwin menjelaskan secara keseluruhan tidak terjadi lonjakan yang signifikan jelang Hari Raya Galungan, Kuningan dan Pemilu 2024. Sesuai pola musimannya, kebutuhan uang kartal diperkirakan mengalami kenaikan tinggi pada momen HBKN Idul Fitri.
“Bila pada tahun lalu, kebutuhan uang kartal tercatat Rp2,9 triliun, untuk tahun ini kami perkirakan naik sekitar 5 persen,” terangnya. Erwin menilai periode awal tahun ini akan ada momen Hari Raya Galungan, Nyepi kemudian bulan Ramadhan dan Idul Fitri yang diikuti dengan liburan panjang. Oleh karena itu BI Bali telah antisipasi jauh-jauh hari utk memastikan kebutuhan uang kartal di masyarakat terpenuhi dengan baik. Kerjasama layanan dengan perbankan juga terus diperkuat. *dik
