Sabtu, November 23, 2024
BerandaBaliPenataan Lapangan Alit Saputra Tahap Dua Telan Dana Rp8 M

Penataan Lapangan Alit Saputra Tahap Dua Telan Dana Rp8 M

PROYEK penataan Lapangan Alit Saputra tahap dua di Banjar Dangin Carik, Desa Dajan Peken, Kecamatan Tabanan dipastikan berlanjut pada tahun ini. 

PROYEK penataan Lapangan Alit Saputra tahap dua di Banjar Dangin Carik, Desa Dajan Peken, Kecamatan Tabanan dipastikan berlanjut pada tahun ini.  Pengerjaan akan dimulai pada Maret mendatang dengan perkiraan alokasi anggaran Rp 8 miliar.

Sebelumnya, penataan Lapangan Alit Saputra tahap satu menelan biaya Rp7 miliar lebih. Penataan ini untuk membuat aktivitas upacara atau apel peringatan hari-hari nasional lebih representatif. Selain itu, penataan untuk menjadikan Lapangan Alit Saputra sebagai ruang terbuka publik yang ikonik, dan menjadi tempat yang layak untuk dikunjungi.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman (PUPRPKP) Tabanan, Made Dedy Darmasaputra mengungkapkan, saat ini rencana penataan tahap dua masih dalam proses pengadaan. Program penataan lapangan Alit Saputra berasal dari APBD Tabanan.

Biaya tersebut meliputi penataan lapangan dan pembangunan plaza di selatan Taman Bunda PAUD. ”Mudah-mudahan sesuai dengan rencana pembangunan tanpa hambatan,” harapnya.

Selain penataan lapangan, tahun ini perbaikan jalan rusak berat di Kabupaten Tabanan dipastikan juga berlanjut. Rencananya eksekusi jalan rusak berat yang masih menyisakan 4 persen dijadwalkan mulai dikerjakan pada Maret mendatang dengan target rampung akhir Desember 2024.

Empat persen jalan rusak berat tersebut  tersebar di sejumlah kecamatan di antaranya, Selemadeg Timur, Selemadeg Barat, Pupuan, Penebel, dan Kecamatan Kerambitan. “Yang masuk kategori jalan rusak berat ini dilihat dari jumlah gangguan, dimana di satu ruas jalan tersebut dari ujung ke ujung setiap seratus meter ada gangguan atau jalan rusak,” ujarnya.

Total anggaran yang disiapkan untuk perbaikan jalan rusak berat tersebut mencapai Rp 42 miliar dan saat ini prosesnya masih tahap perencanaan atau Detail Engineering Design (DED) untuk di beberapa titik lokasi. Selain jalan rusak berat, tahun ini juga dilakukan penanganan untuk beberapa ruas jalan dengan kategori rusak ringan. Termasuk penanganan untuk senderan yang jebol. “Ada sekitar 6 persen jalan rusak ringan yang juga harus ditangani pada tahun ini,” pungkasnya.*man

Berita Terkait
- Advertisment -

Berita Populer