Denpasar (bisnisbali.com)-Harga beras kian melambung tinggi akhir-akhir ini. Bahkan saat ini sudah menyentuh Rp16.000 per kilogram untuk jenis premium. Sementara untuk jenis medium sudah di angka Rp15.000 per kilogram. Dan untuk kemasan 25 kilogram harga paking murah yang dapat ditemui saat ini mencapai Rp345.000 per sak.
Berdasarkan data harga pasar Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Denpasar, per Senin (29/1) kenaikan harga beras terjadi secara merata di beberapa pasar di Kota Denpasar seperti Pasar Badung, Pasar Kereneng, Pasar Nyanggelan dan Pasar Agung. Kenaikan terpantau kembali terjadi sejak 4 hari terakhir dari yang Rp14.600 untuk jenis premium dan Rp13.500 untuk jenis medium.
Saat dilakukan pemantauan pada salah seorang pedagang di kawasan Ubung Denpasar, Putu Septiasa Selasa (30/1) mengakui adanya kenaikan harga beras sejak sebulan terakhir. Saat ini dia mengaku menjual beras lokal dengan harga Rp345.000 per sak kemasan 25 kilogram. Sebelumnya jenis yang sama dijual Rp335.000 per sak.
Disinggung soal pasokan, dia mengaku masih lancar. “Hanya saja harga sudah naik dari sana (distributor),” katanya.
Sementara itu, dikonfirmasi terkait kenaikan harga beras, Dirut Perumda Pasar Sewakadarma Kota Denpasar Ida Bagus Kompyang Wiranata membenarkan terjadi kenaikan. Meski demikian dia mengatakan pasokan masih lancar.
Menurutnya keniakan ini terjadi karena belum adanya panen dari petani. “Secara nasional produksi di bulan ini kan ga maskimal, defisit dia. Secara psikologi ini mempengaruhi harga. Sebenarnya stok kan masih ada. Kalau orang nyari beras berapapun dia nyari ada. Cuma harganya sudah naik,” terangnya.
Lebih lanjut dikatakannya, tidak ada kelangkaan beras di pasaran. Hanya saja kenaikan harga memang sudah terjadi dari distributor. *wid