Mangupura (bisnisbali.com) – Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Badung, I Wayan Adi Arnawa hadir dalam acara penanaman 1.000 pohon tabebuya di sepanjang Jalan Labuan Sait, Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Minggu (21/1). Kegiatan ditandai penyerahan pohon tabebuya kepada Kelian Adat Kauh, I Nyoman Mahardika, di area parkir Pantai Labuan Sait. Turut hadir dalam kegiatan tersebut yakni Asisten l Setda Kabupaten Badung, I Nyoman Sujendra dan Bendesa Adat Pecatu, l Made Sumerta.
Ditemui di sela-sela kegiatan, Sekda Adi Arnawa mengungkapkan bahwa penghijauan tersebut merupakan program kolaborasi antara Desa Adat Pecatu dengan Pemerintah Desa Pecatu. Melalui program tersebut, pohon tabebuya akan ditanam di sepanjang Jalan Labuan Sait.
“Ini bagus sekali. Lebih-lebih, Labuan Sait merupakan daerah pariwisata yang sedang berkembang. Jadi memang seharusnya kita tata, baik dari segi landscape ataupun infrastrukturnya,” ucapnya sembari membeberkan program Pemerintah Kabupaten Badung ke depan yang berupa pembangunan infrastruktur jalan dari Ayana menuju Pura Luhur Uluwatu yang mana pada saat ini sedang berada pada tahap pembebasan lahan.
Dalam kesempatan tersebut, Sekda Adi Arnawa juga menyampaikan apresiasinya kepada segenap masyarakat Pecatu. Karena sudah bersatu dalam rangka mengurangi kemacetan dengan membuka akses jalan secara swadaya.
“Kebetulan juga semua elemen masyarakat Desa Adat Pecatu bersatu berusaha untuk menangani kemacetan. Saya lihat sudah cukup banyak dibuka akses jalan secara swadaya. Ini menunjukkan dukungan dari Pemerintah Desa dan desa adat kepada pengembangan pariwisata di Pecatu ini sangat luar biasa,” sambungnya.
Sementara itu, Bendesa Adat Pecatu, l Made Sumerta mengaku sangat berterima kasih atas hadirnya Sekda Adi Arnawa dalam pelaksanaan kegiatan penghijauan tersebut. Tujuannya tiada lain adalah untuk menjadikan Pecatu sebagai daerah yang asri dan berbunga. “Selain itu, ini kami lakukan karena ada banyak pohon yang memang sudah mati,” imbuhnya.
Dengan tumbuhnya pohon tabebuya tersebut, Jalan Labuan Sait diharapkan dapat menjadi akses yang teduh. Itupun dirasa akan sangat baik, kaitannya dengan kegiatan masyarakat ngaturang ayah ketika Ida Batara lunga. “Jadi paling tidak ini nantinya akan membantu mengurangi rasa panas,” ucapnya.
Untuk diketahui pula, penanaman tabebuya tersebut merupakan sebuah langkah berkelanjutan. Pada saat ini sudah menginjak pada tahap II dengan jumlah 1.000 pohon tabebuya. Untuk berikutnya, kabarnya sudah dilakukan pemesanan sebanyak 600 pohon. *adv