BALI telah dikenal sebagai destinasi wisata favorit di seluruh dunia, khususnya bagi warga negara Australia. Pada tahun lalu, wisman asal Australia masih mendominasi kunjungan dan menyumbang 25 persen dari total kunjungan wisman ke Bali. Disusul India, China, Inggris, Amerika Serikat, Korea Selatan, Prancis, Singapura, Jerman dan Malaysia.
Melihat kondisi tersebut, tak heran pemerintah tahun ini menargetkan Pulau Dewata mampu menggaet tujuh juta lebih wisatawan mancanegara (wisman). Angka ini separuh dari target pemerintah pusat terhadap kedatangan turis asing ke tanah air.
Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Tjok Bagus Pemayun mengaku optimis angka tersebut dapat tercapai. Optimisme tersebut mengacu dari realisasi kunjungan wisman tahun 2023 yang melebihi 5 juta orang. “Hingga 26 Desember 2023, total wisman yang berkunjung ke Bali mencapai 5.232.751 orang. Angka tersebut melebihi dari target 4,5 juta kunjungan wisman pada 2023,” jelas Tjok Bagus Pemayun belum lama ini.
Ia menilai, pemulihan pariwisata Bali sangat cepat. Bahkan tren positif ini di luar prediksi pemerintah maupun stakeholder pariwisata. Tahun 2024 target kunjungan wisatawan diharapkan lebih tinggi daripada tahun lalu. Dengan catatan kualitas semakin meningkat juga. Yakni, dari sisi wisatawan spending money-nya meningkat, karena length of stay-nya makin panjang.
Meski demikian, Tjok Bagus Pemayun mengatakan, aktivitas kepariwisataan dunia dihadapkan dengan sejumlah problematika. Salah satunya kondisi geopolitikal global yang sampai saat ini belum stabil. Seperti, perang di Ukraina-Rusia dan situasi perang Hamas di Palestina dengan Israel yang berpotensi mempengaruhi kunjungan wisman ke Bali.
Oleh karena itu, pihaknya mengajak masyarakat Bali untuk ikut menjaga situasi kondusif di Bali. Sehingga, apa yang menjadi target pemerintah untuk mandatangkan wisman ke Bali bisa tercapai. *wid