Mangupura (bisnisbali.com)-Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai (Bandara Ngurah Rai) telah melayani 21,4 juta penumpang tahun lalu. Angka ini naik hingga 71 persen daripada jumlah penumpang pada 2022. Namun, dibandingkan tahun 2019 (sebelum pandemi Covid-19), masih lebih rendah karena tercatat mampu melayani 24,2 juta penumpang. Tahun ini Bandara Ngurah Rai diprediksi melayani 23,6 juta penumpang.
General Manager PT Angkasa Pura I Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Handy Heryudhitiawan, Minggu (14/1), mengatakan hingga 2023 persentase tingkat pemulihan trafik pasca-Covid-19 mencapai 89 persen dibandingkan jumlah penumpang tahun 2019. Jumlah pesawat yang dilayani sepanjang 2023 tercatat 136.503 pesawat atau melonjak 56 persen dibandingkan 87.558 pergerakan pada tahun 2022.
Hingga kini Bandara Ngurah Rai melayani sebanyak 20 rute domestik dengan 11 maskapai. Jumlah ini setelah bertambahnya frekuensi penerbangan dari dan ke Makassar pada awal tahun dengan maskapai Batik Air yang terbang langsung setiap hari. ‘’Selain rute Makassar, pada Januari ini akan ada tambahan rute baru ke Lampung dan penambahan frekuensi penerbangan ke Balikpapan. Sementara rute internasional dilayani 36 rute dengan 37 maskapai penerbangan,’’ jelas Handy.
Tahun lalu proporsi penumpang internasional lebih dominan dibanding domestik yakni 54 persen. Totalnya 9.918.236 penumpang domestik dan 11.533.185 penumpang internasional. Jumlah penumpang selama satu bulan tertinggi terjadi pada Juli sebanyak 2,1 juta. ‘’Pada bulan tersebut merupakan periode libur anak sekolah yang menjadi faktor meningkatnya jumlah penumpang,” ungkapnya.
Bandara Ngurah Rai akan terus memberikan dukungan bagi penerbangan perdana atau reaktivasi penerbangan serta mendorong maskapai dapat memanfaatkan slot-slot penerbangan yang masih tersedia. “Saat ini kami tengah melakukan koordinasi dengan maskapai agar dapat mendukung pemenuhan rute strategis di Bandara Ngurah Rai dengan tetap mengutamakan keselamatan, keamanan dan kenyamanan,” tambah Handy. *wid