Minggu, November 24, 2024
BerandaBaliDesa Wisata Serangan Siap Jadi Kampung Kuliner

Desa Wisata Serangan Siap Jadi Kampung Kuliner

PENGEMBANGAN Desa Wisata Serangan  menjadi Kampung Kuliner dimulai dengan pemberdayaan SDM khususnya dalam bidang memasak.

PENGEMBANGAN Desa Wisata Serangan  menjadi Kampung Kuliner dimulai dengan pemberdayaan SDM khususnya dalam bidang memasak. Serangan yang saat ini dikenal sebagai wisata kuliner khususnya olahan ikan, terus ditata dan tidak meninggalkan potensi atau ciri khas desa setempat. Kondisi ini terlihat dari pelatihan kuliner yang diikuti warga Serangan menggunakan bahan lokal terutama ikan kerapu.

Salah seorang instruktur masak, Anak Agung Istri Ari Parwati mengatakan, semua bahan yang digunakan merupakan asli dari Serangan dan mudah dicari seperti bulung buni, buah bakau, hingga ikan kerapu. Ada lima jenis hidangan yang dibuat dalam praktik memasak ini yakni pepes ikan, ikan goreng, ikan bakar, olahan bulung dan sup.

Hal yang ditekankan dalam pelatihan ini yaitu kebersihan dan cara pengolahan yang sehat. “Misalnya bagaimana membuat kaldu tanpa menggunakan perasa buatan,” ujarnya.

Salah seorang peserta pelatihan, Nyoman Armini mengaku mendapatkan hal baru dalam memasak. Selama ini ia hanya belajar secara otodidak dan menggunakan resep warisan leluhur. “Dengan pelatihan ini saya dapat ilmu baru, bagaimana menjaga rasa, kebersihan dan cara menyajikan makanan yang menarik, dan semuanya ditakar,” katanya.

Ketua Panitia yang juga Kabid Pengembangan Sumber Daya Pariwisata dan Ekraf Dinas Pariwisata Kota Denpasar I Wayan Hendaryana mengatakan, ada 200 peserta yang ikut pelatihan ini. Mereka dibagi ke dalam dua sesi dengan peserta 100 orang per sesi. “Ini kegiatan untuk persiapan dibangunnya kampung kuliner sea food. Target kami bisa menjadi kampung kuliner terbaik nasional,” katanya.

Kepala Kantor Persiapan PRP dan Hubungan Lembaga LPS Hermawan Setyo Wibowo mengatakan, selama ini sea food di Serangan sangat dikenal oleh masyarakat. Tetapi belum banyak dikenal oleh wisatawan sehingga perlu dilakukan pengembangan yang lebih serius.

Pihaknya mengaku, program CSR ini akan digelar berkelanjutan dan akan diberikan pendampingan. “Ini bukan hanya one shoot, dan kami akan bekerja sama dengan Dinas Pariwisata dan Pemkot Denpasar. Sebelumnya untuk revitalisasi Pura Sakenan dan Masjid Ass Syuhada sudah kami keluarkan sekitar Rp 4 miliar. Dan pemeliharaannya harus dilakukan secara berkelanjutan. Sehingga bukan hanya wisata kuliner tapi juga ada wisata religi yang bersejarah,” katanya.

Acara ini digelar Dinas Pariwisata Kota Denpasar bekerjasama dengan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dan IPB Internasional yang digelar di Kampus IPBI Denpasar. *wid

Berita Terkait
- Advertisment -

Berita Populer