Sabtu, November 23, 2024
BerandaBaliPariwisata Topang Pertumbuhan Ekonomi Bali

Pariwisata Topang Pertumbuhan Ekonomi Bali

EKONOMI Bali tumbuh 5,35 persenĀ  pada triwulan III 2023, lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan nasional yang tercatat 4,94 persen pada periode yang sama tahun lalu.

EKONOMI Bali tumbuh 5,35 persenĀ  pada triwulan III 2023, lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan nasional yang tercatat 4,94 persen pada periode yang sama tahun lalu. Sejalan pulihnya pariwisata ditandai kedatangan wisatawan khususnya wisman yang mencapai sekitar 5,25 juta orang, menopang pertumbuhan ekonomi Bali tahun 2023 yang diprakirakan berada di kisaran 5,0 persen-5,8 persen.

Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Gusti Agung Diah Utari di Denpasar menerangkan, dengan terus pulihnya pariwisata, berlanjutnya pembangunan proyek strategis, penyelenggaraan event domestik dan internasional serta didukung pembiayaan produktif dan digitalisasi, pertumbuhan ekonomi Bali pada 2024 diperkirakan tetap kuat pada kisaran 5,0 – Ā 5,8 persen.

Itu disampaikan saat Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali melaksanakan PTBI Provinsi Bali 2023, beberapa waktu lalu. Kegiatan tersebut dihadiri oleh Sekretaris Daerah Provinsi Bali yang diwakili Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Bali. Pertumbuhan ekonomi Bali yang cukup tinggi didukung inflasi yang rendah dan terkendali.

Pada Oktober 2023 inflasi IHK tercatat sebesar 2,64 persen (yoy), sesuai sasaran inflasi 3 plus minus 1 persen. “Terkendalinya inflasi IHK tidak lepas dari peran dan koordinasi yang solid seluruh pihak yang tergabung dalam Tim Pengendalian Inflasi Daerah melalui kerangka 4K atau ketersediaan pasokan, keterjangkauan harga, kelancaran distribusi dan komunikasi yang efektif,” ungkap Gusti Agung Diah Utari.

Melalui berbagai program pengendalian inflasi tersebut, inflasi Bali tahun 2023 diprakirakan terkendali dalam kisaran target 3 plus minus 1 persen. Pada tahun 2024 inflasi Bali diharapkan tetap berada pada kisaran 2,5 plus minus 1Ā  persen meskipun terdapat risiko tekanan harga energi dan pangan yang masih tetap tinggi akibat meningkatnya ketegangan geopolitik global.

Sementara itu Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyampaikan, di tengah pertumbuhan ekonomi dunia yang melambat dengan ketidakpastian yang tinggi, ekonomi Indonesia tetap berdaya tahan dan terus menunjukkan prospek yang baik. Bank Indonesia memprakirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia dapat mencapai kisaran 4,7ā€“5,5 persen pada 2024 dan akan meningkat 4,8ā€“5,6 persen pada 2025. Inflasi akan tetap terkendali dalam rentang sasaran 2,5 plus minus 1 persen pada 2024 dan 2025 didukung konsistensi kebijakan moneter, kebijakan fiskal, dan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP). *dik

Berita Terkait
- Advertisment -

Berita Populer