DI tengah maraknya kuliner yang tersaji dalam pameran UMKM di ajang HUT Ke-530 Kota Tabanan beberapa waktu lalu, ada terselip kuliner tradisional khas Tabanan yang banyak diminati pengunjung. Meskipun saat ini bermunculan makanan kekinian, kue tradisional tetap jadi pilihan banyak orang.
Salah satunya laklak biu Men Bayu, makanan ringan yang menggunakan bahan baku dari pisang sebagai isian. Penganan yang kesehariannya hadir di Desa Penebel, Tabanan ini banyak diminati warga hingga wisatawan dan tergolong unik karena pembuatannya masih sangat sederhana dengan proses pemanggang menggunakan kayu bakar.
Pembuat Laklak Men Bayu, I Nengah Darma Bayu, di sela-sela mengikuti pameran UMKM di ajang HUT Ke-530 Kota Tabanan mengatakan, pelanggannya tak hanya dari Kecamatan Penebel. Namun, wisatawan dari luar Tabanan seperti dari Kabupaten Badung yang kebetulan melintas di Jalan Utama Penebel atau Baturiti juga kerapkali datang membeli. “Biasanya konsumen ramai pada Sabtu dan Minggu. Paling ramainya Minggu yang mau ke Jatiluwih atau Bedugul,” tuturnya.
Setiap harinya rata-rata ia bisa meraup untung paling sedikit Rp400 ribu hingga Rp600 ribu. Bahkan, pada Sabtu atau Minggu pendapatan tersebut bisa mencapai Rp1 juta seiring ramainya konsumen.
Jelas Bayu, resep laklak biu ini diciptakan sendiri oleh kedua orang tuanya sejak tahun 2009. Menggunakan adonan terbuat dari tepung terigu, tepung beras, ditambah irisan pisang dan parutan kelapa lalu dimasak selama tiga menit. Menurutnya, Laklak Biu Men Bayu ini berbeda dengan laklak pada umumnya, karena bentuknya menyerupai crepes dengan toping pisang dan kelapa parut. “Selain pisang, topingnya juga kami sediakan dengan varian lain. Seperti, coklat, keju, nangka dan strawberry,” ujarnya.
Selama ini dari penjualan Laklak Biu Men Bayu, ia kerap kali diundang untuk ikut berjualan di sejumlah kegiatan pameran di tingkat lokal salah satunya di ajang HUT ke-530 Kota Tabanan. Selain itu, ikut berpameran di luar Bali, di mana pernah mewakili Kabupaten Tabanan dalam pameran UKM yang berlangsung di Jakarta.
Menurut Bayu, pameran UKM ini dapat menjadi ajang bagi pelaku usaha lokal khususnya di Kabupaten Tabanan untuk bisa mempromosikan produknya lebih luas. “Bagus sekali karena membantu pedagang untuk mempromosikan produk, seiring dengan ramainya angka kunjungan,” pungkasnya. *man