Minggu, November 24, 2024
BerandaBadungPeningkatan Kualitas Ekonomi Bali, Upaya Hadapi Tantangan Ekonomi Global

Peningkatan Kualitas Ekonomi Bali, Upaya Hadapi Tantangan Ekonomi Global

Sektor pariwisata memberikan andil terbesar pada pertumbuhan ekonomi Bali dengan kontribusi sebesar 54,64 persen.

Mangupura (bisnisbali.com) –Sektor pariwisata memberikan andil terbesar pada pertumbuhan ekonomi Bali dengan kontribusi sebesar 54,64 persen. Ekonomi Bali terus menunjukkan pemulihan dan mendekati long term trend growth pre-pandemi seiring dengan peningkatan jumlah wisatawan yang datang ke Bali.

“Perkiraan jumlah wisatawan  mancanegara ke Bali tahun 2023 sebanyak 5,25 juta atau meningkat dibandingkan tahun 2022 yang mencapai 2,16 juta,” kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Bali, Erwin Soeriadimadja dalam Temu Responden 2023 di Nusa Dua.

Erwin juga menekankan, dengan semakin bertambahnya wisatawan ke Bali, perlu disertai dengan kesadaran untuk terus meningkatkan kualitas ekonomi Bali dengan menyeimbangkan struktur dan fundamental ekonomi termasuk menjaga keaslian dan keunggulan alam, manusia, dan budaya.

Bank Indonesia senantiasa mendukung pengembangan desa wisata sebagai quality tourism melalui peningkatan kualitas 3A2P (akses, atraksi, amenitas, promosi dan pelaku) guna mewujudkan pertumbuhan ekonomi Bali yang berkelanjutan dan inklusif.

Deputi Gubernur Bank Indonesia Periode 2018 – 2023, Dody Budi Waluyo di tempat sama menyampaikan  bahwa pertumbuhan ekonomi Bali pada triwulan III 2023 cukup tinggi yaitu sebesar 5,35 persen (yoy) atau lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 4,94 persen (yoy). Lebih lanjut, perekonomian Indonesia tahun 2023 diprakirakan tetap tumbuh baik dan berdaya tahan.

Konsumsi swasta diprakirakan masih tumbuh kuat sejalan dengan keyakinan konsumen yang masih tinggi dan  didukung oleh terkendalinya inflasi nasional. Namun demikian terdapat tantangan terutama ekonomi global yang diperkirakan tumbuh melambat seiring dengan meningkatnya ketidakpastian yang disertai divergensi pertumbuhan antar negara yang semakin melebar.

“Bank Indonesia akan terus memperkuat respons bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Kebijakan moneter terus diarahkan untuk menjaga stabilitas (prostability), sementara kebijakan makroprudensial, sistem pembayaran, pengembangan pasar uang dan pasar valas, serta ekonomi-keuangan inklusif dan hijau, tetap diarahkan untuk mendukung  pertumbuhan ekonomi berkelanjutan (pro-growth),” papar Dody.

Sementara Gubernur Bali Periode 2018-2023, Wayan Koster menyampaikan bahwa sektor  pariwisata Bali telah bangkit kembali pasca pandemi covid-19. Pelaku UMKM kreatif terus berkolaborasi untuk kebangkitan pariwisata. Koster menyampaikan bahwa pariwisata Bali ke depan  perlu diarahkan pada pengembangan “desa budaya”, bukan hanya desa wisata. “Pariwisata Bali dapat tumbuh berkelanjutan apabila kelestarian budaya tetap dijaga. Desa budaya yang dikelola dengan baik akan menjadi pilar budaya yang kuat. Selanjutnya, desa budaya yang didukung sarana prasarana dan infrastruktur yang memadai akan menjadi daya tarik bagi wisatawan untuk berkunjung ke desa budaya tersebut,” ungkap Koster. *dik

Berita Terkait
- Advertisment -

Berita Populer