Tabanan (bisnisbali.com)-Harga cabai rawit merah yang ditawarkan di tingkat pedagang sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Tabanan semakin mahal saat ini. Betapa tidak, harga salah satu hasil komoditas pertanian ini tengah melambung menyentuh Rp80 ribu per kilogram.
Hasil monitoring Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Tabanan di sejumlah pasar tradisional, Kamis (9/11), mencatat harga cabai rawit merah melonjak dari posisi biasanya yang diperdagangkan Rp40 ribu-Rp50 ribu per kilogram. Kenaikan harga juga terjadi pada komoditas lainnya. Bawang merah naik dari Rp15 ribu menjadi Rp25 ribu per kilogram. Cabai merah besar dari Rp30 ribu naik menjadi Rp55 ribu per kilogram. Sementara daging ayam naik dari Rp38 ribu menjadi Rp40 ribu per kilogram.
Selain mencatat adanya kenaikan sejumlah bahan pangan, Disperindag juga mendapati adanya penurunan harga. Komoditas kacang panjang turun dari Rp10 ribu menjadi Rp8 ribu per kilogram dan wortel dari harga Rp20 ribu turun menjadi Rp18 ribu per kilogram. Sementara harga beras yang sebelumnya terus mengalami tren melonjak, belakangan dijual stabil di kisaran Rp14 ribu hingga Rp15 ribu per kilogram sesuai kualitas.
Kepala Disperindag Kabupaten Tabanan Ni Made Murjani mengungkapkan harga sejumlah bahan pangan memang mengalami kenaikan. Terutama cabai rawit merah lonjakannya cukup tinggi dibandingkan kenaikan harga pada bahan pangan lainnya. “Kenaikan harga cabai rawit merah tidak berdampak signifikan di pasaran karena yang mengonsumsi tidak terlalu banyak. Begitu juga harga bawang merah naik. Rata-rata masih datar lonjakannya,” kilahnya.
Hingga kini pasokan cabai rawit merah dan sejumlah komoditas bahan pangan lainnya yang juga mengalami kenaikan harga masih tersedia di pasaran atau tidak sampai menimbulkan kelangkaan. Jadi, konsumen masih bisa tetap bertransaksi dalam jumlah yang cukup.
Murjani memprediksi kenaikan sejumlah harga bahan pangan hasil pertanian ini dipicu oleh kemarau panjang saat ini. Kondisi itu berpengaruh pada turunnya jumlah produksi yang dihasilkan, meski tidak ada lonjakan permintaan pasar sekarang. *man