Mangupura (bisnisbali.com) –Bank Indonesia melihat perekonomian di provinsi Bali terus bergerak menguat di mana terakhir ini tercatat sebesar 5,33 persen atau di atas pertumbuhan ekonomi nasional yang sebesar 4,94 persen. Demikian juga dengan inflasi yang tetap terjaga 2,64 persen.
Kepala Perwakilan BI Provinsi Bali Erwin Soeriadimadja dalam Temu Responden dengan tema “Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Bali Melalui Quality Tourism untuk Bali yang Hijau, Tangguh, dan Sejahtera” di Nusa Dua, Selasa (7/11) mengatakan, berbicara tentang kondisi perekonomian Bali tidak terlepas dari peran sektor pariwisata yang menjadi sektor utama dan memberikan andil yang besar dalam perekonomian Pulau Dewata yang berkontribusi sebesar 54,64 persen. Data menunjukkan 5,25 juta wisatawan mancanegara berlibur ke Bali pasca Covid-19.
Ia pun merinci wsman yang paling banyak mengunjungi Bali berasal dari Australia sebesar 973.961 jiwa, India sebesar 324.448 jiwa, dan Tiongkok sebesar 204.389 jiwa hingga September 2023.
“Kendati membaik kita tetap harus melakukan inovasi untuk meningkatkan kualitas perekonomian Bali dengan menggabungkan keunggulan sumber daya lokal yang meliputi alam, manusia, dan kebudayaan Bali,” ujar Erwin.
Adapun sektor unggulan ekonomi Kerthi Bali diantaranya berasal dari sektor pertanian sebesar 9,39℅, sektor kelautan dan perikanan sebesar 4,74℅, sektor industri sebesar 6,59℅, sektor IKM & UMKM sebesar 9,20%, sektor ekonomi kreatif dan digital sebesar 7,93%, dan sektor pariwisata sebesar 54,64 persen.
Konsep pariwisata yang dulunya Mass Tourism kini bergeser menjadi Quality Tourism. Pentingnya terletak pada dampak positif dalam jangka waktu yang panjang sehingga lebih berkelanjutan. Prinsip-prinsip dari Quality Tourism tidak hanya memikirkan dampak ekonomi, tetapi berfokus pada pariwisata yang berdaya saing dan memberikan pengalaman unik ketika pengunjung berwisata ke Bali.
Terkait temu responden, Erwin menjelaskan, ini adalah kegiatan tahunan kantor perwakilan Bank Indonesia provinsi Bali yang didedikasikan untuk memberikan apresiasi kepada seluruh survei dan juga liaison, sekaligus sebagai sarana untuk mendesiminasikan kebijakan terutama upaya apa yang telah dilakukan oleh Bank Indonesia.Sepanjang tahun 2023, BI Bali telah melaksanakan 11 survei rutin dan 6 survei strategis untuk memonitor perkembangan perekonomian Bali.
“Pada tahun ini kami dedikasikan untuk mendorong desa wisata sejalan dengan konsep pengembangan pariwisata berkualitas yang menjadi arahan transformasi ekonomi Bali yang sudah dicanangkan oleh Wayan Koster pada saat menjabat sebagai Gubernur Bali,” ujarnya.
Bank Indonesia juga terus melakukan inovasi untuk meningkatkan efektivitas kebijakan dalam memastikan inflasi terkendali dan juga nilai tukar yang tetap stabil. Pada 19 Oktober 2023, Bank Indonesia memutuskan untuk meningkatkan suku bunga BI7DRR menjadi 6 persen.
Erwin mengimbau harus tetap waspada, beberapa risiko ke depan seperti potensi perlambatan pertumbuhan ekonomi global, dispersi harga komoditas global, potensi peningkatan frekuensi dan juga peningkatan ketidakpastian ekonomi global yang bisa menyebabkan aliran modal yang lebih selektif dan kemudian bisa berpotensi menekan nilai tukar mata uang negara-negara. *dik