HUJAN yang turun beberapa hari lalu sangat membantu upaya penanganan kebakaran di TPA Mandung, Kabupaten Tabanan. Sepuluh titik api yang muncul di lokasi telah berkurang menjadi tiga sampai lima terutama pada sisi bagian utara.
‘’Tingkat bara api atau titik api mulai menurun. Belum mati total, masih saja ada. Dari 100 persen kini titik api sudah turun menjadi 50 persen. Sekarang terus disemprot oleh tim Damkar, selain melalui teknik pembuatan kubangan air untuk mempercepat pendinginan,” papar Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Tabanan I Gusti Putu Ekayana.
Dalam rangka pemulihan operasional TPA Mandung sekaligus penanganan sampah di wilayah kota, kini sedang diujicobakan sampah masuk ke TPA menggunakan alat berat kemudian diberikan kapur putih untuk landasan manuver truk. “Kapur putih ini kami maksudkan juga untuk memadamkan api. Astungkara sebelum 2023 berakhir, TPA Mandung bisa beroperasi optimal,” ungkapnya.
Menurut mantan Kabag Ekonomi Setda Kabupaten Tabanan ini, kejadian serupa di TPA Mandung pernah terjadi pada tahun 2019 lalu. Penanganan kebakaran saat itu cukup memakan waktu lama karena persoalan teknologi pemadaman. Berbeda dengan saat ini cukup cepat karena teknologi yang digunakan oleh tim pemadaman TPA Mandung termasuk kolaborasi dukungan PMK dari Kabupaten Badung dan Jembrana. *man