72,42 Ribu Angkatan Kerja di Bali masih Menganggur

218
KOMPOSISI ANGKATAN KERJA - Suasana salah satu job fair yang digelar di Denpasar, beberapa waktu lalu. Komposisi angkatan kerja di Bali pada Agustus 2023 terdiri dari 2,62 juta orang penduduk yang bekerja dan 72,42 ribu orang pengangguran.

Denpasar (bisnisbali.com) – Angkatan kerja pada Agustus 2023 tercatat sebanyak 2,69 juta orang, menurun 48,30 ribu orang dibandingkan Agustus 2022. Pada periode yang sama, TPAK mengalami kenaikan sebesar 0,22 persen poin menjadi 77,08 persen pada Agustus 2023.

Statistik Ahli Madya BPS Bali, Kadek Muriadi Wirawan di Denpasar, Senin (6/11) menerangkan penduduk usia kerja merupakan semua orang yang berumur 15 tahun ke atas. Penduduk usia kerja pada Agustus 2023 sebanyak 3,49 juta orang. Sebagian besar penduduk usia kerja merupakan angkatan kerja yaitu sebanyak 2,69 juta orang (77,08 persen), sisanya termasuk bukan angkatan kerja sebesar 799,97 ribu orang (22,92 persen).

Komposisi angkatan kerja pada Agustus 2023 terdiri dari 2,62 juta orang penduduk yang bekerja dan 72,42 ribu orang pengangguran. Apabila dibandingkan Agustus 2022. Penduduk bekerja mengalami peningkatan sebanyak 10,75 ribu orang dan pengangguran turun sebanyak 59,05 ribu orang.

Sementara Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) merupakan persentase banyaknya angkatan kerja terhadap banyaknya penduduk usia kerja. “TPAK mengindikasikan besarnya persentase penduduk usia kerja yang aktif secara ekonomi di suatu wilayah,” katanya.

TPAK pada Agustus 2023 tercatat sebesar 77,08 persen, mengalami peningkatan sebesar 0,22 persen poin dibandingkan dengan TPAK Agustus 2022. Berdasarkan jenis kelamin, TPAK laki-laki pada Agustus 2023 tercatat sebesar 83,55 persen, lebih tinggi dibandingkan TPAK perempuan yang tercatat sebesar 70,63 persen. Jika dibandingkan dengan kondisi Agustus 2022, TPAK laki-laki mengalami penurunan sebesar 0,51 persen poin, sedangkan TPAK perempuan mengalami kenaikan sebesar 1,01 persen poin.

Ia memaparkan, komposisi penduduk bekerja menurut lapangan pekerjaan utama dapat menggambarkan penyerapan tenaga kerja di pasar kerja untuk masing-masing sektor. Tidak terdapat perubahan pola penyerapan tenaga kerja Bali pada Agustus 2023, yaitu sektor Perdagangan Besar dan Eceran menyerap tenaga kerja paling banyak baik di Agustus 2022 maupun Agustus 2023.

Berdasarkan hasil Sakernas Agustus 2023, tiga lapangan pekerjaan dengan penyerapan tenaga kerja paling banyak di Provinsi Bali adalah Perdagangan Besar dan Eceran sebesar 21,39 persen. Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan sebesar 18,94 persen dan Industri Pengolahan sebesar 14,68 persen.

Di antara ketiga sektor penyerap tenaga kerja terbanyak selama periode Agustus 2022-Agustus 2023, hanya sektor Perdagangan Besar dan Eceran yang meningkat, yakni mencapai 6,28 ribu orang. Sementara sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan menurun sebesar 22,85 ribu orang dan sektor Industri Pengolahan menurun sebesar 19,38 ribu orang.

BPS Bali mencatat, dibandingkan Agustus 2022, sebagian lapangan pekerjaan utama mengalami penurunan penyerapan tenaga kerja, dengan penurunan terbesar pada sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan (22,85 ribu orang), sektor Industri Pengolahan (19,38 ribu orang) dan sektor Administrasi Pemerintahan (11,30 ribu orang). Sementara tiga lapangan pekerjaan utama yang mengalami kenaikan tenaga kerja paling besar adalah sektor Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum (42,92 ribu orang), sektor Transportasi dan Pergudangan (13,57 ribu orang), dan Jasa Pendidikan (12,10 ribu orang). *dik