Kendalikan Inflasi, Rencana Pembangunan Pasar Induk di Bali Masih Proses FS

364
SOLUSI JAGA INFLASI – Suasana pedagang di Pasar Badung. Rencana pembangunan pasar induk di Bali yang saat ini masih dalam tahap Feasibility Studies (FS) dinilai menjadi salah satu solusi untuk menjaga inflasi tetap stabil.

Denpasar (bisnisbali.com) Sebagai upaya menekan laju inflasi, dibutuhkan langkah stragetis untuk mengontrol harga, pasokan hingga distribusi produk. Pembangunan pasar induk yang saat ini masih dalam tahap Feasibility Studies (FS) dinilai menjadi salah satu solusi.

Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag) Provinsi Bali, I Wayan Jarta saat diwawancarai, Kamis (2/11) mengatakan, rencana pembangunan pasar induk masih dimatangkan kembali. “Yang begini kan tidak boleh grasa grusu sembarangan. Kita kaji betul, tempatnya, pengelolanya. Itu sudah mulai dibahas di bawah pimpinan Pak Sekda,” katanya.

Targetnya  Pasar Induk sudah dapat dibangun pada 2024. Sementara untuk anggarannya, Jarta mengatakan akan bersinergi dengan Kabupaten, Provinsi, dan pusat.  Menurutnya, pembangunan pasar induk ini penting. Hal tersebut dikarenakan keberadaan pasar induk nantinya dapat mengendalikan pasokan, distribusi hingga harga pangan. “Penting (membangun Pasar Induk) untuk mengendalikan harga, ketika suplai berlebih di sana lah kendalinya. Di Pasar Induk pasti ada gudang kan, dia yang mengendalikan di sana ketika harga sudah naik dilepas. Itu fungsi pasar induk,” terangnya.

Sementara untuk pemilihan lokasi Pasar  Induk dikatakannya harus luas, karena Pasar Induk harus tersedia 3 gudang yang akan ada tempat penyimpanan mobil dan truk. Kemudian jarak juga menentukan. Kalau jauh dari konsumen akan menjadi sulit karena biayanya mahal. Sehingga Pasar Induk harus berada di tempat strategis antara produsen dan konsumen.

“Kalau saya pasti dia di pinggiran kota. Kalau masuk ke Kota dia akan krodit. Ya masih, kalau terlalu jauh di barat ya mubazir. Mana mau orang Denpasar ke sana, biaya tinggi juga. Biaya distribusi untuk pedagang itu harus kita tekan supaya jangan terlalu tinggi. Tujuan kita menjaga harga,” tutupnya. *wid