Denpasar (bisnisbali.com)-Kemarau panjang sebagai dampak fenomena El Nino yang terjadi saat ini membuat debit air mengalami penyusutan. Masyarakat diimbau menghemat atau menggunakan air secukupnya di samping mulai menyiapkan cadangan air di rumah tangga.
Hal tersebut diungkapkan oleh Direktur Teknik Perumda Air Minum Tirta Sewakadarma Kota Denpasar I Putu Yasa saat diwawancarai, Jumat (27/10). Dikatakannya, saat ini sudah terjadi penyusutan air baku mencapai 15 persen di Kota Denpasar sebagai dampak kemarau panjang yang terjadi.
Kondisi sekarang masih bisa ditangani dengan baik, yang mana pengaliran air minum ke pelanggan masih berjalan lancar. Penyusutan air yang terjadi saat ini masih lebih baik dibandingkan dengan tahun 2015 lalu yang mencapai 30 persen. Namun, yang menjadi kekhawatiran adalah jika kemarau berlanjut hingga November mendatang.
Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), hujan akan turun pada pertengahan November 2023. Kalau itu terjadi, proses pengolahan air akan kembali normal. Akan tetapi jika tidak, kemungkinan penyusutan akan lebih jauh lagi bisa mencapai 25-30 persen.
Menurut Putu Yasa, bila air baku terus menyusut akan mengganggu aktivitas pengolahan. “Kami khawatir kalau pada November tidak turun hujan. Kendala bagi kami dalam memproduksi air bersih,” ujarnya.
Ia mengimbau masyarakat untuk tetap melakukan penampungan air pada musim kemarau ini karena kondisi cuaca tidak bisa diprediksi. Jika melakukan penampungan air, stok bisa cukup kalau musim panas berlanjut. Pihaknya juga meminta masyarakat untuk menggunakan air secukupnya. *wid