Denpasar (bisnisbali.com) – Pecinta dan pemain tenis berharap makin banyak turnamen tenis digelar di dalam negeri, baik di Bali maupun daerah lain agar atlet bisa menembus kejuaraan tenis dunia.
Sebab turnamen sampai saat ini masih tergolong jarang, satu sisi pertandingan penting sekali buat para petenis tanah air dan pecinta tennis pada umumnya untuk mengasah kemampuan dan memperbaiki permainan agar bisa berkembang lagi.
“Petenis kita bagus-bagus kualitasnya apalagi bila dibarengi dengan banyak turnamen, mengingat petenis luar negeri harus diakui kebanyakan memiliki fisik bagus dan kemampuan serta tehnik yang bagus pula,” kata petenis asal Yogyakarta Yoga Argi Saputra yang berhasil menjuarai turnamen Liga Tennis Open Final Men Open Single usai mengalahkan Rafli Zulkarnain pada Sabtu di Sanur (28/10).
Yoga menjelaskan bahwa ia bersyukur bisa ikut turnamen Liga Tennis Open di Bali, sebab turnamen seperti ini sangat penting bagi para pecinta tennis baik yang profesional dan amatir untuk lebih mengasah kemampuan.
Ia menambahkan untuk menjuarai liga ini semua lawan sangat berat. Termasuk peserta dari luar negeri memang fisik mereka luar biasa. “Sebetulnya kemampuan dan tekhnik pemain Indonesia tak kalah dengan pemain luar negeri, hanya saya rasa fisik saya khususnya agak di bawah pemain uar negeri,” ungkapnya setelah menerima trophy dan hadiah.
Di sinilah pentingnya fasilitas lapangan dan tempat latihan termasuk banyaknya turnamen.
Karenanya Dmitry yang warga Ukraina dan sudah tinggal di Bali berinisiatif mendirikan Liga Tennis Center & Academy di Bali. Ia mengatakan Bali bisa menjadi tempat turnamen tenis internasional untuk menarik wisatawan asing berkualitas. Bali memiliki potensi menghasilkan pemain tenis terbaik namun masih terkendala jumlah lapangan. Bila memiliki lapangan tenis yang berkualitas dan banyak turnamen profesional digelar maka Bali potensial mendatangkan wisatawan berkualitas. Contoh negara-negara di eropa seperti Prancis dengan turnamen tenis profesional mampu mendatangkan wisatawan berkualitas.
Dmitry menjelaskan, tenis dan olahraga raket di Indonesia berkembang pesat saat ini karena tenis dan olahraga raket adalah olahraga yang hebat. Salah satu olahraga terbaik di dunia. Bahkan menurut studi Universitas Harvard tahun 2016 menunjukan bahwa bermain 3 jam/minggu akan mengurangi risiko penyakit jantung sebesar 56 persen.
Dalam waktu dekat, Liga.Tennis Open akan berkembang menjadi turnamen tenis profesional ATP/WTA- Indonesia Open. “Tujuan kami adalah untuk menyelenggarakan acara ATP 250 di Indonesia, menarik pemain terbaik dunia, ribuan pengunjung, broadcasting di seluruh dunia dan lainnya,” ujarnya.
Itu selaras dengan misi Liga.Tennis adalah membantu hidup lebih baik melalui tenis dan olahraga raket. Target Liga.Tennis sangat jelas, yaitu dalam 10 tahun membuka 77 klub tenis dan raket di seluruh dunia. Dimulai dengan Indonesia, dilanjutkan dengan ekspansi ke seluruh dunia. Hal ini diharapkan akan membuka ribuan lapangan pekerjaan bagi masyarakat.
Selanjutnya membangun pusat tenis internasional di Semarang untuk menyelenggarakan turnamen dan acara tingkat dunia. Menjadikan Liga App sebagai aplikasi olahraga raket utama di Asia untuk pemesanan lapangan tenis, mencari pemain, dan berkomunikasi. Tentunya menghasilkan pemain tenis terbaik dunia dari Indonesia, termasuk juara Grand Slam.