Kamis, Oktober 31, 2024
BerandaBaliKetersediaan Air di Denpasar Terancam Kemarau Panjang

Ketersediaan Air di Denpasar Terancam Kemarau Panjang

KETERSEDIAAN air baku di Denpasar terancam oleh kemarau panjang tahun ini. Kondisi akan semakin parah jika dalam dua bulan ke depan kemarau masih berlanjut karena terjadi penyusutan air baku di kawasan Denpasar yang saat ini mencapai 15 persen.

KETERSEDIAAN air baku di Denpasar terancam oleh kemarau panjang tahun ini. Kondisi akan semakin parah jika dalam dua bulan ke depan kemarau masih berlanjut karena terjadi penyusutan air baku di kawasan Denpasar yang saat ini mencapai 15 persen. Meski demikian, hingga saat ini  pengaliran air ke masyarakat masih berjalan lancar.

Direktur Teknik Perumda Tirta Sewakadarma Kota Denpasar, I Putu Yasa, mengatakan, perumda  harus melakukan upaya pembuatan alur air agar bisa berproduksi normal. Menurut dia, proses kemarau panjang saat ini sangat berimbas kepada produksi air di Instalasi Pengolahan Air (IPA) intake.

“Dengan pembuatan alur air itu, produksi masih tetap 1.200 liter perdetik. Itu juga kami harus bekerja keras karena debit air yang menurun hingga 15 persen,” ungkapnya.

Upaya tersebut melalui pembuatan alur air agar air bisa ditampung. Upaya tersebut menurutnya cukup efektif, sehingga proses produksi air tidak menurun.

Menurut Putu Yasa, kemarau saat ini masih lebih bersahabat dibandingkan  tahun 2015 lalu. Sebab, pada tahun tersebut penyusutan air baku mencapai 30 persen. “Ada hujan sekali di hulu itu sangat berpengaruh sekali sama debit air. Jadi kami juga terbantu dengan hujan walaupun hanya sehari sangat berpengaruh,” ujarnya.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi hujan akan turun pada pertengahan November 2023. Jika itu terjadi, maka proses pengolahan akan kembali normal. Tetapi jika tidak, kemungkinan penyusutan akan lebih jauh lagi bisa mencapai 25-30 persen. Ini yang dikhawatirkannya jika air baku terus menyusut maka akan menggangu aktivitas pengolahan. “Kami khawatirkan kalau tidak November 2023 ini turun hujan. Kendala bagi kami dalam memproduksi air bersih,” ungkap Putu Yasa.

Karena itu, ia mengimbau, masyarakat untuk tetap melakukan penampungan air di musim kemarau ini. *wid

Berita Terkait
- Advertisment -

Berita Populer