TIDAK sedikit seniman tato di Bali sudah memiliki prestasi di tingkat internasional. Seni tato juga menjadi peluang usaha yang mendatangkan pundi-pundi rupiah bagi seniman itu sendiri.
Hal tersebut yang menjadi salah satu alasan diperkenalkannya dunia seni tato lewat Tattoo Contest yang digelar di Kota Denpasar belum lama ini. Denpasar Tattoo Contest 2023 diadakan pada pra-Denpasar Young Festival 3.0 (D’Youth Fest 3.0) di Gedung DNA Lumintang.
Putu Agus Eka Putra Santika selaku inisiator Denpasar Tattoo Contest 2023 mengatakan, kegiatan ini menjadi sebuah momentum bagi seluruh seniman tato di Kota Denpasar berkumpul menampilkan bakat terbaik dalam mengkreasikan tato sebagai seni tubuh abadi. Melalui kegiatan ekshibisi tersebut pihaknya berharap Bali menyimpan banyak seniman lokal yang telah mendunia.
”Kami mau menginfokan dan mengkampanyekan kepada masyarakat bahwa Bali punya banyak sekali artis lokal sekaliber internasional. Banyak yang sudah sering juara di tingkat internasional dan banyak yang telah sering diundang untuk tatto expo di luar negeri. Jadi, itu yang ingin kami angkat, bahwa tato bukan dari negatifnya saja, tetapi ini merupakan UMKM yang bisa membuat roda perekonomian bagus dan menyerap tenaga kerja,” ungkapnya.
Kegiatan ekshibisi yang dilaksanakan secara indoor tersebut diisi oleh 17 seniman legendaris dengan keunikan guratan desain tato serta teknik aplikasi tato masing-masing. Mereka adalah Kink dari Kinktattobali, Lolit Made dari Balitattooartgallery, July Arthaya dari Burgeon Blue Tattoo, Marmar dari Sangmong Tattoo Studio, Herpianto Hendra dari Fox Mulder Tatttoo, Viona Mallory dari Karma Mantra, Romi dari Rohornament, Deni Sentani dari Tridatu Tattoo, Prima dari Matatto Bali, Ode Surya dari Better Days Tattoo, Ibnu Suharyo dari Tapawana Radjah Nusantara, Kadek Ngurah Mertayana dari Blur Tattoo Studio, Eka Mardys dari Sekala 369, Hendro Dewisura dari Luxuryink, Nyoman Hendra Permana dari Buch Tattoo, Lionk Irezumi dari Luxuryinkbali serta Dode Pras dari Lumina Tattoo Studio. *wid