Gianyar (Bisnis Bali.Com) –
Setelah melalui musyawarah desa (musdes), dan penelurusan di lapangan aparat desa bersama kepala lingkungan di lima banjar, Desa Singapadu Tengah Sukawati Gianyar telah ditetapkan nihil Kemiskinan ekstrem. Kepala Desa Singapadu Tengah, I Made Demontara memberikan konfirmasi Jumat (13/10) mengatakan di Desa Singapadu Tengah nihil Kemiskinan ektrem dan hanya terdapat 42 KK miskin.
Diungkapkannya, sebelumnya KK atas nama I Nyoman Widiastra sempat diberitakan masuk KK Miskin ekstrem dan itu merupakan informasi yang salah. Yang benar, KK Nyoman Widiastra masuk dalam katagori 42 KK miskin dari total 1043 KK penduduk tercatat di Kantor Desa Singapadu Tengah.
Demontara menjelaskan Nyoman Widiastra (kepala keluarga) tidak bisa dimasukan dalam KK Miskin ekstrem karena kakak Made Mardana (anggota keluarga) dan adiknya I Ketut Wirata (anggota keluarga) masih memiliki pekerjaan dan penghasilan tetap sehingga masih bisa memenuhi kebutuhan keluarga.
Dipaparkannya, Nyoman Widiastra sempat menikah tetapi cerai dengan istrinya, sementara kakak dan dan adiknya masih betah membujang. Sesuai laporan keluarga Nyoman Widiastra sempat mendapatkan bantuan beras raskin dari kementerian sosial selanjutnya bantuan tersebut dihentikan oleh pemerintah pusat.
Kepala Desa Singapadu Tengah menekankan walaupun tidak lagi mendapatkan bantuan pusat, pihak desa tetap memberikan program-program usaha produktif kepada kepada keluarga Nyoman Widiastra termasuk 41 KK Miskin lain di Singapadu Tengah.
Khusus untuk keluarga Nyoman Widiastra memilih program peningkatan ketahanan ekonomi melalui usaha produktif pemeliharaan ternak. Dalam program ini Nyoman Widiastra difasilitasi mendapatkan bantuan 24 ekor ayam, 2 buah kandang, dan bantuan 50 kg pakan ternak.
Made Demontara menambahkan untuk meningkatkan ekonomi melalui pemanfaatan dana desa, aparat desa akan memanfaatkan potensi anggota keluarga dari 42 KK miskin yang ingin bekerja membantu proyek desa seperti pembangunan jalan usaha tani atau program lain yang membutuhkan tenaga atau pekerja. Aparat desa juga kerap mengumpulkan KK Miskin untuk diberikan ruang pelatihan atau pembinaan pembuatan usaha produktif seperti membuat jajanan dan pelatihan lain guna mendorong produktifitas KK Miskin dan pada akhirnya bisa mendorong peningkatan kesejahteraan serta lepas dari katagori KK Miskin. *Kup