Tabanan (bisnisbali.com) – Fenomena El Nino telah berdampak pada sawah di Kabupaten Tabanan. Tercatat 23 hektar lahan sawah mengalami kekeringan. Lahan sawah tersebut menyebar di tiga kecamatan, yaitu Kerambitan, Pupuan dan Selemadeg.
Di Kecamatan Kerambitan tepatnya di Subak Samsaman seluas 2 hektar dan di Subak Samsam seluas 5 hektar. Selanjutnya di Kecamatan Pupuan di Subak Kendal seluas 9 hektar dan di Kecamatan Selemadeg yakni di Subak Batulumbang seluas 7 hektar.
Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Dinas Pertanian Kabupaten Tabanan Ni Nyoman Ria Wati menyampaikan, data kekeringan seluas 23 hektar itu masih bersifat sementara. Hingga saat ini belum ada laporan yang baru. “Sementara ini laporan yang masuk hanya seluas 23 hektar. Belum ada lagi laporan luas lahan yang terdampak,” jelasnya, Kamis (12/10).
Meski terdampak kekeringan, lahan tersebut belum sampai mengakibatkan gagal panen. Hingga kini sawah yang terdampak itu terus mendapat pengawasan dan bila sampai berdampak pada gagal panen akan dilanjutkan dengan pengecekan program Asuransi Usaha Tani dan Padi (AUTP). “Jika belum masuk dalam program AUTP, sawah tersebut akan kami usulkan agar bisa tercakup,” ujar Ria Wati.
Selain terdampak kemarau, dilaporkan juga terdapat areal persawahan di Kabupaten Tabanan yang sudah mulai melakukan penanaman padi karena masih tetap mendapat pengairan yang cukup. Seperti Subak Batulumbang, Desa Antap, Selemadeg, dan Subak Kebon Tumpalan, Desa Wanagiri Kauh, menanam padi pada pada Agustus lalu. *man