Denpasar (bisnisbali.com) – Pemerintah daerah mempercepat pembangunan Light Rail Transit (LRT) di Bali, dan ground breaking atau peletakan batu pertama ditargetkan pada Semester I 2024.
Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Bali, IGW Samsi Gunarta saat dikonfirmasi, Kamis (5/10) kemarin mengatakan, saat ini pihaknya tengah berhitung untuk percepatan ground breaking ini. Dia pun mengaku optimis rencana ini bisa berjalan.
“Kita usahakan supaya bisa semester I (2024) ya. Semester I itu paling lambat Juni. Tapi kita masih hitung-hitung ini, belum selesai hitungannya. Jadi masih mencoba menghitung dengan segala skenario,” ungkapnya.
Perhitungan yang dimaksud, lanjut Samsi, mulai dari biaya konstruksi, sumber biaya, kemudian skema pendanaannya. “Ini yang harus dipercepat semuakan. Terus pengelolaannya seperti apa, masa transisinya pada saat konstruksi akan bagaimana. Jadi banyak yang harus diurus, itu yang harus kita percepat sekarang,” jelasnya.
Nantinya sebagian besar pembangunan LRT di Bali masih pada planning awal yakni di bawah tanah. Nantinya juga akan ditambahkan penggunaan armada Bus di Central Parkir agar fungsinya sebagai terminal bisa digunakan.
LRT ini nantinya akan terdapat tiga fase di mana pada Fase satu rute nya dimulai dari Bandara hingga Seminyak. Fase satu ini dibagi lagi menjadi Fase 1A dengan rute Bandara hingga Central Parkir, 1B dengan rute Central Parkir hingga Seminyak. Kemudian untuk Fase 2 dengan rute Seminyak hingga Canggu, dan Fase 3 dengan rute Canggu hingga Mengwi. Kini pengerjaan LRT akan difokuskan terlebih dahulu di Fase 1A dan 1B.
“Fase 1B secara teknis sudah kita evaluasi. Nanti kita lihat ya seperti apa, tapi belum bisa update karena masih dalam proses pembahasan-pembahasan. Ini masih kita lakukan pendalaman terhadap hasil dari FS itu apakah kira-kira wajar atau tidak apakah mungkin ada yang bisa berubah dan sebagainya,” tutupnya. *wid