Gianyar (Bisnis Bali.com) –
Berdasarkan hasil SSGI Tahun 2022 angka stunting di Gianyar sebesar 6,3 persen dan Tahun 2023 Pemerintah Kabupaten Gianyar menargetkan 3,69 persen, di Tahun 2024 menargetkan 2,96 persen prevalensi stunting. Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan perikanan (DKPKP) Gianyar, IGA. Dewi Hariani Senin (25/9) mengatakan untuk mendukung program penurunan angka stunting DKPKP secara kontinyu menggelar kegiatan sosialisasi dan gerakan memasyarakatkan makan ikan (Gemarikan)
Diungkapkannya, kegiatan sosialisasi gemarikan ini menyasar masyarakat umum termasuk siswa SD. Sosialisasi menyasar anak SD agar anak-anak lebih mengenal ragam jenis ikan sehingga menggugah anak-anak gemar makan ikan.
Dewi Hariani menjelaskan sosialisasi ini penting untuk edukasi agar anak-anak sering mengkonsumsi ikan. Di sisi lain , anak-anak bisa mengingatkan para orang tua agar menyiapkan menu ikan di rumah yang akan mengarah pada standar menu makanan Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman (B2SA).
Ia memaparkan kandungan Omega 3, protein, vitamin dan gizi yang baik dalam ikan diyakini dapat memicu tumbuh kembang anak-anak. Orang tua juga diminta untuk lebih kreatif saat mengolah maupun menyajikan menu ikan.
Tidak melulu hanya sajian ikan goreng, tapi bisa juga ikan dalam bentuk nugget maupun fillet. “Sosialisasi gemar makan ikan juga sebagai salah satu upaya kita menurunkan angka stunting di Kabupaten Gianyar,” tuturnya.
Di samping Program Gemar Makan Ikan, Kepala DKPKP mengatakan DKPKP didukung OPD lain dan masyarakat sedang menggalakkan budidaya ikan di Gianyar. Ini terutama di tingkat desa melalui sinergitas Aku Hatinya PKK dengan Puspa Aman.
Puspa Aman di setiap desa sudah diwajibkan ada kolam ikan. Desa bisa memberi edukasi sekaligus menyiapkan ikan untuk dikonsumsi sekaligus membantu penanganan kemiskinan.
IGA. Dewi Hariani menegaskan selain sinergitas pengelolaan sampah, Puspa Aman dan AKU Hatinya PKK, DKPKP juga melaksanakan kegiatan Gemarikan secara kontinyu setiap tahun, dimulai dari 2017-2019. Setiap tahun 2020 dan 2021 tidak bisa dilaksanakan karena pandemi Covid-19, serta dilanjutkan kembali pada Tahun 2022 dengan menggandeng Komisi IV DPR RI yang membagikan sebanyak 500 paket pada ibu hamil, wanita usia subur, remaja produktif, anak usia 0 – 24 bulan dan anak usia 2 – 5 tahun di Kecamatan Payangan, Kecamatan Tegallalang dan Kecamatan Tampaksiring.*kup