Tabanan (bisnisbali.com) – Melonjaknya harga gabah di tingkat petani di Kabupaten Tabanan terus berlanjut meski memasuki musim panen. Terbaru, harga gabah kualitas Gabah Kering Panen (GKP) naik ke posisi Rp7.200 atau menguat dari perdagangan Rp7.000 per kilogram pada awal September lalu.
Kenaikan harga gabah kualitas GKP dibenarkan oleh Ketua Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi dan Beras Indonesia (Perpadi) Tabanan Ketut Budiarta, Minggu (24/9). Diterangkannya, setelah mengalami kenaikan pada awal September lalu, kini harga gabah kualitas GKP di tingkat petani kembali meningkat menyentuh Rp7.200 per kilogram.
Menurutnya, melonjaknya harga gabah dipicu masih sedikitnya luas sawah pada awal musim panen sekarang ini. Hal tersebut diperparah oleh tingginya volume serapan gabah yang dibeli oleh saudagar dari Bali dan luar. Berapa pun ada panen di tingkat petani lokal, semua terserap habis oleh pasar dengan harga semakin mahal. “Serapan pasar yang tinggi juga dibarengi persaingan harga. Pembeli dari luar Bali berani membeli harga panen di atas harga pasaran. Hal ini membuat harga gabah di tingkat petani semakin mahal,” ujarnya.
Meski harga gabah terus naik, Budiarta menyebut tidak dibarengi dengan lonjakan harga beras. Saat ini ia masih tetap menjual beras ukuran 25 kilogram sebesar Rp12.300 per kilogram, sedangkan beras ukuran 10 kilogram dijual Rp12.400 per kilogram. “Saat ini harga beras masih tetap, karena saya ingin menjaga langganan biar tidak lari di tengah makin mahalnya harga. Harga beras di tingkat pedagang pengecer atau di pasar kemungkinan sudah di atas harga itu,” kilahnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Tabanan Made Subagia mengungkapkan, pada September ini luas panen padi diestimasikan mencapai 1.568 hektar. Panen tersebut disumbang oleh Kecamatan Selemadeg Barat seluas 105 hektar, selanjutnya Kecamatan Selemadeg 29 hektar, Selemadeg Timur 16 hektar, Kerambitan 149 hektar, Kecamatan Tabanan 172 hektar, Kediri 956 hektar dan Marga 141 hektar.
Luas panen tersebut diestimasikan menghasilkan beras 5.088 ton. Rinciannya, produksi di Kecamatan Selemadeg Barat menyumbang 319 ton, Selemadeg 110 ton, Selemadeg Timur 45 ton, Kerambitan 400 ton, Tabanan 631 ton, Kediri 3.218 dan Marga 365 ton. *man