Harga Beras Diperkirakan Mulai Turun Bulan Depan

235
G.A. Diah Utari

Denpasar (bisnisbali.com) – Kenaikan harga beras saat ini membuat masyarakat khawatir mengingat lonjakannya sangat drastis terasa. Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Bali memproyeksikan harga beras akan berangsur turun pada Oktober 2023.

Seperti disampaikan Deputi Kepala Perwakilan BI Bali, G.A. Diah Utari di Denpasar, Minggu (24/9). Ia mengatakan, berdasarkan pemantauan di aplikasi Sistem Informasi Harga Pangan Utama dan Komoditas Strategis (SiGapura), rata-rata harga beras medium pada September 2023 ( sampai dengan 20 September) tercatat sebesar Rp13.270/kg, naik 7,2 persen dibandingkan rata-rata harga pada bulan sebelumnya.

Sementara untuk beras kualitas super tercatat sebesar Rp14.440/kg, naik 6,21 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Harga beras tersebut juga lebih tinggi dibandingkan September 2022 yang tercatat sebesar Rp10.700/kg untuk beras kualitas medium dan Rp11.820/kg untuk beras kualitas super.

Diah Utari menilai kenaikan harga beras terutama disebabkan oleh penurunan produksi beras dalam negeri karena belum memasuki musim panen raya. “Harga beras diprakirakan mulai menurun pada Oktober 2023 seiring dengan mulai terjadinya panen raya padi di berbagai sentra produksi,” katanya.

Bagaimana dampak El-Nino di Bali? Diah Utari menerangkan, berdasarkan informasi BMKG, puncak terjadinya musim kemarau di Indonesia diprakirakan terjadi pada September 2023. Pada periode tersebut bagi tanaman padi mendekati musim panen raya, sehingga tidak terlalu banyak membutuhkan air. Ketersediaan sumber mata air yang mencukupi dan keberadaan subak dalam mengatur sistem irigasi di Bali, sangat membantu pertanian Bali dalam menghadapi dampak El-Nino.

Dampak El-Nino bagi pertanian Bali dapat dikatakan cukup rendah, meskipun terdapat beberapa wilayah yang mengalami kekeringan. Pada wilayah yang mengalami kekeringan, petani telah diarahkan untuk menanam jenis padi yang lebih sedikit membutuhkan air atau menanam palawija, sehingga pemanfaatan lahan tetap optimal.*dik