Gianyar (Bisnis Bali.Com) –
Jalur Singakerta Ubud di Banjar Dauh Labak berlubang sehingga tidak bisa dilalui kendaraan sehingga berimbas pada kemacetan pada jalur lalu lintas di sekitar wilayah tersebut. Kabid Bina Marga Dinas PUPR, Made Gede Astawiguna seizin Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Gianyar, Dewa Hartawan Kamis (21/9) mengatakan Jalur Singakerta merupakan jalan padat kendaraan sehingga PUPR mengupayakan pengerjaan perbaikan menggunakan sisa anggaran 2023 untuk mempercepat perbaikan jalan berlubang di Banjar Dauh Labak Singakerta.
Astawiguna mengungkapkan dalam perbaikan jalan berlubang di Jalur Singakerta Ubud wajib berkoordinasi Balai Wilayah Sungai Bali – Penida Direktorat Jenderal Sumber Daya Air. Gorong-gorong yang berada di bawah jalan berlubang merupakan Saluran Sekunder Irigasi Sayan. “Perbaikan gorong- gorong tersebut merupakan kewenangan Balai Wilayah Sungai Bali – Penida makanya dalam perbaikan gorong-gorong PUPR akan berkoordinasi dengan pihak balai,” ucapnya.
Dijelaskannya, hasil investigasi terowongan atau gorong-gorong yang berada dibawah jalan runtuh. Kondisi ini membuat urug-urugan di badan jalan tergerus memicu adanya lubang aspal yang semakin melebar di badan jalan.
Dipaparkannya, langkah selanjutnya PUPR akan melakukan survai termasuk pengukuran. Ini memudahkan dalam memperhitungkan rancangan biaya pengerjaan.
Dengan melihat Jalan berlubang tersebut merupakan jalan yang cukup padat dilalui kendaraan PUPR masih mengupayakan anggaran 2023 untuk perbaikan jalan berlubang di Singakerta. “Untuk perencanaan perbaikan, Bidang Bina Marga akan berkoordinasi pimpinan di PUPR termasuk meminta petunjuk Pj Bupati,” terangnya.
Astawiguna berharap sisa anggaran tahun 2023 bisa dimanfaatkan memperbaikan jalur Singakerta yang berlubang. “PUPR memungkinkan perbaikan jalur tersebut di 2023, ini mengingat di sana kita masih ada pos penganggaran yang teralokasi di rehabilitasi bangunan pelengkap jalan,” ucapnya.
Ditegaskan, jika dalam survai lapangan dan penetapan anggaran, nanti estimasi biaya perbaikan melebihi anggara tersisa 2023 maka jalan berlubang di Singakerta ditangani di Tahun 2024 awal.
Made Gede Astawiguna menambahkan untuk saat ini jalan Singakerta wajib ditutup karena aspal berlubang itu terlihat sedikit, tetapi di dalam ada gorong-gorong yang pondasinya sudah tergerus. “Kami harapkan kepada masyarakat bisa mencari jalur alternatif supaya keamanan dalam bertransportasi terjaga dengan baik,” tuturnya.*Kup