Denpasar (bisnisbali.com)-Harga beras terus melonjak dalam beberapa pekan terakhir. Kenaikan nilai komoditas pokok ini harus diwaspadai agar angka inflasi tidak meningkat.
Hal tersebut diungkapkan oleh Irjen Kementerian Dalam Negeri Tomsi Tohir dalam Rakor Pengendalian Inflasi Tahun 2023 yang diikuti Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Denpasar secara virtual di Kantor Wali Kota Denpasar, Senin (18/9).
Tomsi Tohir dalam arahannya mengatakan, saat ini Tim Pengendali Inflasi baik di pusat maupun di daerah masih berupaya mengatasi harga pangan khususnya komoditas beras. “Sudah tiga minggu lebih harga beras terus merangkak naik dan belum menghasilkan penurunan yang signifikan. Hal ini harus menjadi kewaspadaan agar inflasi tidak meningkat,” ujarnya.
Sementara itu, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kota Denpasar A.A. Gde Risnawan didampingi Kabag Perekonomian I Wayan Putra Sarjana menjelaskan, Pemkot Denpasar terus menggencarkan beragam upaya untuk menekan dan mengendalikan inflasi di Denpasar. Hal ini termasuk membangun sinergisitas dengan pemerintah pusat dalam merumuskan kebijakan, inovasi dan program prioritas. “Pada intinya kami di Pemerintah Kota Denpasar siap bersinergi dengan pemerintah pusat, baik itu kebijakan, inovasi maupun program dalam penanganan inflasi berkelanjutan,” paparnya.
Angka inflasi Kota Denpasar pada Agustus lalu berada di kisaran 0,21 persen, sedangkan angka inflasi tahun kalender Kota Denpasar di angka 1,58 persen. Komoditas penyumbang inflasi di Kota Denpasar yakni cabai rawit, akademi/perguruan tinggi, canang sari, sekolah dasar, air kemasan, beras dan telur ayam. Saat ini harga beras mulai meningkat dan menjadi perhatian serius TPID Kota Denpasar.
Menurut Gde Risnawan, beragam inovasi terus dioptimalkan Pemkot Denpasar dalam mendukung pengendalian inflasi. Mulai dari pelaksanaan Rakornas Pengendalian Inflasi, koordinasi dengan Bulog, pemantauan stok dan pasokan harga pangan, Rakor Pengendalian Inflasi Daerah, panen padi dan jagung, bazar pangan, stabilisasi pasokan dan harga pangan, panen bawang merah hingga pemantauan stok beras. “Kami berharap program dan inovasi ini produktif dalam menekan angka inflasi di Kota Denpasar,” pungkasnya.
Rakor juga dihadiri Kadis Perindag Kota Denpasar Ni Nyoman Sri Utari, Kadis Kominfos Kota Denapsar I.B. Alit Adhi Merta, TPID Kota Denpasar dan instansi terkait lainnya. *wid