Tabanan (bisnisbali.com)–Revitalisasi Pasar Tabanan atau Pasar Induk Gadarata Singasana akan dimulai pada awal tahun 2025. Selama proses revitalisasi, seluruh pedagang rencananya direlokasi ke tempat yang belum ditentukan hingga saat ini.
Kepala Badan Perencanaan, Penelitian, dan Pengembangan (Bapelitbang) I Gede Urip Gunawan seizin Bupati Tabanan Komang Gede Sanjaya, Minggu (17/9), mengungkapkan perkembangan terbaru rencana revitalisasi Pasar Tabanan. Menurutnya, pasar akan dibangun secara menyeluruh atau tidak dilakukan bertahap seperti rencana sebelumnya. Oleh karena itu seluruh pedagang di Pasar Tabanan yang jumlahnya mencapai 861 sementara waktu akan dipindahkan atau direlokasi ke tempat baru selama proses pembangunan.
“Pilihan merelokasi ini untuk menekan biaya. Sebab, setelah dihitung-hitung ketika dilakukan pembangunan secara bertahap ternyata biaya menjadi lebih tinggi. Namun, keputusan relokasi ini belum final. Pilihan ini akan kami lempar ke pedagang nantinya,” tuturnya.
Saat ini tempat relokasi para pedagang Pasar Tabanan belum ditentukan. Akan tetapi sudah ada sejumlah pilihan lokasi yang rencananya digunakan menampung sementara para pedagang. Di antaranya di wilayah Bongan dan di daerah Dauh Pala. Penentuan lokasi tersebut salah satunya bercermin dari revitalisasi pasar yang ada di Kabupaten Gianyar yang mana untuk 1.800 pedagang standarnya membutuhkan lahan sekitar 1 hektar untuk relokasi.
“Kalau ada tanah pemda yang akan digunakan untuk tempat relokasi akan lebih baik. Namun, kalau pun harus memanfaatkan tanah di luar itu, kami akan sewa,” ujar Urip Gunawan.
Setelah Pasar Tabanan direvitalisasi akan ada penambahan tempat untuk pedagang komersialnya. Meski begitu, jumlah 861 pedagang wajib tertampung di pasar tersebut nantinya. Selain itu, bakal dilakukan penataan pedagang didasari jenis yang dijual.
Menurutnya, dalam perhitungan awal nilai revitalisasi Pasar Tabanan hingga nantinya beroperasi mencapai Rp1 triliun. Dari jumlah tersebut sebesar Rp750 miliar diperuntukkan konstruksi dan sekitar Rp300 miliar untuk operasional.
“Tahun ini sudah masuk daftar panjang proyek di Kemitraan Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) Bappenas, sehingga tahun depan kami lihat longlist investornya dan mencari badan usaha. Kemudian pada awal tahun 2025 mulai dieksekusi,” pungkas Urip Gunawan. *man