Denpasar (bisnisbali.com) –Penguatan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Bali perlu terus dilakukan di tengah membaiknya kondisi ekonomi saat ini. Karenanya wadah perlu disiapkan agar pelaku UMKM di Bali dapat terus berinovasi sehingga bisa eksis dan tembus pasar ekspor. Demikian tertuang dalam Bali Jagadhita Culture Week (BJCW) 2023 yang diinisiasi Bank Indonesia Bali sebagai momentum emas agar UMKM tumbuh lebih cepat, kuat dan sejahtera.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali R. Erwin Soeriadimadja mengatakan sinergi berbagai pihak dan UMKM dalam BJCW 2023 sangat diperlukan. “Dalam BJCW IV tahun 2023 ini juga mengedepankan UMKM yang sudah mendukung green economy (ekonomi hijau). Ada 69 UMKM terlibat. Jadi kami sisipkan keberlanjutan, berbasis lokal dan budaya,” kata Erwin dalam acara Pembukaan BJCW IV di Denpasar.
Menurut Erwin, sejalan dengan penguatan UMKM di Provinsi Bali dan mendukung ekonomi hijau, maka dalam pelaksanaan BJCW yang ke-4 ini ada sejumlah hal baru yang ditampilkan. Di antaranya melalui pameran fesyen berkelanjutan, pangan berkelanjutan dengan kreasi pangan lokal serta produk-produk berkelanjutan melalui daur ulang sampah bekerja sama dengan Tim Penggerak PKK Denpasar serta asosiasi guru PAUD dan TK di Denpasar.
Selain itu, lanjut Erwin, ajang BJCW juga untuk menjaga stabilitas pangan sejalan dengan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) sehingga dilibatkan pula Paiketan Perumda Bali yang menyediakan beras, telur, gula dan sebagainya. Selain UMKM, kegiatan BJCW tahun ini menghadirkan workshop, peragaan busana dan beragam lomba.
BJCW pun selaras dengan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (BBI) dan Gerakan Bangga Berwisata di Indonesia saja dalam upaya mendorong pemulihan ekonomi nasional.
Dalam acara pembukaan BJCW 2023 tersebut juga diisi penandatanganan kerja sama antara PHRI Bali dengan empat desa wisata di Bali dan pelepasan secara simbolis UMKM dengan potensi ekspor dari Provinsi Bali, NTB dan NTT.
Hadir dalam kesempatan tersebut Sekda Provinsi Bali Dewa Made Indra, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak I Gusti Ayu Bintang Darmawati (Bintang Puspayoga), Deputi Gubernur Bank Indonesia Doni Primanto Joewono dan anggota Komisi XI DPR I Gusti Agung Rai Wirajaya, Ketua PHRI Provinsi Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati, Sekda Kota Denpasar IB Alit Wiradana, Ketua TP PKK Kota Denpasar Sagung Antari Jaya Negara serta undangan lainnya.
Bintang Puspayoga menyampaikan keterlibatan perempuan dalam UMKM cukup besar yakni dari 65 juta UMKM di Tanah Air, sekitar 60 persen dikelola oleh kaum perempuan. Ia pun berterima kasih kepada Bank Indonesia yang telah melakukan pendampingan secara komprehensif dari hulu ke hilir kepada UMKM binaannya. Termasuk telah bersinergi dan berkolaborasi khususnya dalam pemberdayaan UMKM yang pelaku usahanya dari kelompok perempuan.*dik