Denpasar (bisnisbali.com) – Bank BPD Bali Expo yang digelar 14-15 September 2023 selain dalam upaya mendukung Bulan Inklusi Keuangan (BIK), juga diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah ini dengan meningkatnya literasi dan inklusi keuangan masyarakat maupun generasi muda. Bank BPD Bali Expo ini juga ikut serta mewujudkan financial sustainability menuju ekonomi hijau.
Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 8 Bali Nusa Tenggara, Kristrianti Puji Rahayu didampingi Direktur Utama Bank BPD Bali I Nyoman Sudharma di sela-sela Bank BPD Bali Expo di Renon, Jumat (15/9) mengatakan, memberikan apresiasi positif upaya yang dilakukan Bank BPD Bali dalam road to bulan inklusi keuangan atau BIK 2023 ini.
Menurutnya BIK bagian dari kampanye TPAKD yaitu mewujudkan inklusi keuangan di atas 90 persen di 2024. Untuk mendukung tersebut, OJK tidak bisa berdiri sendiri sehingga harus berkolaborasi dengan lembaga terkait, termasuk lembaga jasa keuangan.
“Termasuk Bank BPD Bali sebagai regional champion untuk mendorong tingkat perekonomian di Bali,” katanya.
Puji Rahayu juga mengapresiasi Bank BPD Bali Expo yang melibatkan tenant dan UMKM, khususnya mobil listrik. Ini selaras dengan dukungan OJK terhadap Program Percepatan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) yang dicanangkan pemerintah dalam menuju pembangunan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan dengan mengeluarkan berbagai kebijakan insentif.
”OJK memberikan banyak sekali insentif untuk pelaku jasa keuangan yang menyalurkan kredit ke sektor-sektor berbasi ekonomi hijau. Sehingga melalui kegiatan ini selain meningkatkan literasi dan inklusi keuangan juga mendorong financial sustainability dan ekonomi hijau di Bali khususnya,” jelas Puji.
Ia pun menilai Bank BPD Bali sangat jeli melihat peluang future investment yang terarah ke generasi milenial, sesuai dengan prestasi yang diraihnya sebagai Bank Teraktif dalam Pelaksanaan Bank Goes to School (BGTS). Dari rasio keuangan, Bank BPD Bali menunjukan peningkatan yang luar biasa, dan kegiatan yang dilaksanakan oleh Bank BPD Bali kali ini diharapkan dapat dilakukan secara lebih masif ke depannya.
I Nyoman Sudharma mengatakan BIK sudah menjadi agenda rutin setip tahun. Bank BPD Bali pun sudah melaksanakannya sejak awal tahun hingga saat ini. Kegiatan ini merupakan upaya mendukung kegiatan Bulan Inklusi Keuangan yang diselenggarakan oleh OJK dalam rangka meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap produk atau layanan jasa keuangan serta mendorong akselerasi penambahan jumlah rekening maupun penggunaan produk dan/atau layanan jasa keuangan dan juga pemasaran produk dana dan layanan perbankan.
Bank BPD Bali berusaha untuk memberikan pengaruh positif terutama menjadi inspirasi bagi kaum pengguna media social ini dalam memberikan pemahaman terhadap produk dan/atau jasa keuangan.
“Dalam expo road to BIK ini, Bank BPD Bali sekalian memprogramkan kredit hijau yaitu ada motor dan mobil listrik. Memberikan pembiayaan mobil listrik dengan pemanfaatan fasilitas Kredit Bank BPD Bali. Itu sejalan dengan taksonomi hijau,” katanya.
Apalagi Bank Indonesia mendukung pemulihan ekonomi melalui penyempurnaan ketentuan insentif Giro Wajib Minimum (GWM) untuk mendorong pertumbuhan kredit/pembiayaan perbankan, khususnya kepada sektor-sektor prioritas. Selaras pula dengan TPKAD terutama melalui program simpanan pelajar (simpel), KUR maupun program lain yang mendukung edukasi ke masyarakat terutama mencegah transaksi ilegal, social engineering yang membahayakan transkasi digital.
Dalam expo ini, Bank BPD Bali melibatkan masyarakat mulai anak sekolah, mahasiswa, PNS, pensiunan dan lainnya di wilayah terdekat bank. Dalam kegiatan tersebut, nasabah dan masyarakat umum yang hadir dapat menemukan beragam solusi perbankan dan keuangan. Beberapa produk yang dapat dibiayai dengan fasilitas kredit dapat dilihat langsung oleh seluruh pengunjung pada Bank BPD Bali Expo 2023. Produk kredit multiguna (KMG) yang ditawarkan kepada publik berupa kredit multiguna emas, kendaraan listrik, properti dan penawaran menarik lainnya. Memasuki kondisi ekonomi Bali yang kian membaik, bank juga berusaha meningkatkan kapasitas guna membantu UMKM dan pariwisata sehingga bisa mendorong perekonomian Pulau Dewata makin kuat.*