Tabanan (bisnisbali.com) – Dinas Pertanian Kabupaten Tabanan memperkirakan produksi beras pada musim panen September ini mencapai 5.088 ton. Capaian tersebut dihasilkan dari lahan panen padi seluas 1.568 hektar di tujuh kecamatan dari 10 kecamatan yang ada di wilayah ini.
Berdasarkan data dari Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Tabanan, Kecamatan Selemadeg Barat panen padi seluas 105 hektar, Kecamatan Selemadeg 29 hektar, Kecamatan Selemadeg Timur 16 hektar, Kecamatan Kerambitan 149 hektar, Kecamatan Tabanan 172 hektar, Kecamatan Kediri 956 hektar dan Kecamatan Marga 141 hektar.
Kepala Dinas Pertanian Tabanan Made Subagia, Kamis (14/9), mengungkapkan  luas panen tersebut biasanya mampu menghasilkan gabah kualitas Gabah Kering Giling (GKG) mencapai 5.088 ton saat iklim normal. Kini saat musim kemarau dengan adanya fenomena alam La Nina atau kekeringan, estimasi produksi beras tidak mengalami perubahan yang signifikan.
Dari data penghitungan hasil ubinan panen untuk mengetahui produktivitas hasil yang dilakukan petugas penyuluh lapangan, tidak ada sentra produksi padi yang sampai anjlok produktivitasnya. “Selama ini hasil panen masih sesuai kondisi yang diharapkan. Saya belum melihat ada produktivitas petani yang anjlok,” tuturnya.
Subagia menjelaskan, sebelumnya atau pada musim tanam lalu kebutuhan petani akan pengairan untuk sawahnya masih terpenuhi dengan baik. Begitu pula keperluan akan pupuk bersubsidi tetap terpenuhi semua. Ditambah lagi tidak adanya serangan hama yang signifikan memengaruhi produksi pertanian saat ini.
Semua faktor tersebut didukung pula oleh produktivitas hasil pertanian padi di Tabanan yang rata-rata cukup tinggi yakni mencapai 6 ton per hektar. Capaian tersebut mengalami peningkatan dibandingkan musim panen sebelumnya, yang mana produktivitas padi yang dihasilkan berkisar 5,7 ton per hektar. “Memang ada juga yang produktivitasnya mencapai 7-8 ton per hektar, namun itu hanya spot-spot kecil,” pungkasnya. *man