Denpasar (bisnisbali.com) – Menyikapi kenaikan harga beras saat ini, ketersediaan cadangan beras di setiap daearah pun dipertanyakan. Pemerintah Daerah Kota Denpasar sendiri saat ini memiliki total 125 ton cadangan beras daerah. Kepala Dinas Perikanan dan Ketahan Pangan Kota Denpasar Ida Bagus Mayun Suryawangsa saat diwawancarai, Kamis (14/9) mengatakan, Pemerintah Kota Denpasar saat ini memiliki cadangan pangan daerah yang berasal dari bantuan pusat sebanyak 100 ton. Kemudian cadangan pangan hasil pengadaan dengan menggunakan APBD 2022 sebanyak 10 ton dan sebanyak 15 ton dari APBD 2023. Jadi total ada 125 ton untuk cadangan pangan pemerintah daerah. Cadangan pangan ini dititipkan di Bulog.
Cadangan pangan daerah itu dikeluarkan pada situai force majeure (keadaan terdesak). Sementara itu, untuk menekan lonjakan harga beras yang terjadi saat ini, Bagus Mayun mengaku telah bekerja sama dengan Bulog dengan mendistribusikan beras medium SPHP (Stabilisasi Pasokan Harga Beras). Beras SPHP ini didistribusikan di Pasar Badung dan Kereneng serta pasar milik desa adat.
Selain itu lewat kegiatan Bazar Pangan (dilaksanakan oleh Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan) dan Pasar Murah (dilaksanakan oleh Disperindag) beras SPHP juga didistribusikan ke masayarakat. “Ini sebagai penyeimbang dan alternatif bagi masyarakat menghadapi tingginya harga beras,” katanya.
Saat ini harga beras premium mencapai Rp13.500-14.000 per kilogram, kemudian beras medium dengan harga Rp12.500-13.000 per kilogram. Sedangkan beras Bulog SPHP harganya Rp10.000 per kilogram. “Intinya terkait kenaikan harga beras. Pemerintah sudah berusaha menyediakan kualitas medium dengan harga terjangkau yakni melalui beras SPHP yang dikeluarkan oleh Bulog, jadi masyarakat ada pilihan,” imbuhnya.
Sementara itu, di sisi lain terkait dengan panen padi di Kota Denpasar, Kepala Dinas Pertanian Kota Denpasar AA Gde Bayu Brahmasta, mengatakan, dari Januari hingga Juni 2023 produksi gabah kering giling di Kota Denpasar mencapai 13.152,67 ton. Jumlah tersebut mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya periode yang sama atau year on year (yoy) sebanyak 13.741 ton. *wid