Gianyar (Bisnis Bali.com) –
Ida Pandita Mpu Acarya Nanda dalam kunjungannya ke lokasi kecelakaan kerja didampingi Kapolsek Ubud, Kompol Made Uder bertemu pemilik resort, Linggawati Utomo Senin (4/9). Menyikapi kejadian kecelakaan kerja yang terjadi Jumat (1/9) sekitar pukul 13.00 Wita terjadi di AyuTerra Resort Banjar Kedewatan Let, Desa Kedewatan, Kecamatan Ubud, Gianyar, dimana di dalam kecelakaan tali seling lift terputus telah menelan korban 5 orang karyawan AyuTerra Resort sehingga diputuskan menggelar upacara dengan ritual Hindu sebagai upaya normalisasi.
Ida Pandita Mpu Acarya Nanda mengatakan dalam jangka pendek dalam upaya normalisasi digelar upacara pecaruan dan penebusan. Upacara ini melibatkan pihak manajemen dan kelima keluarga korban.
Dalam upacara penebusan, Ida Pandita berpesan kepada pihak keluarga untuk tidak menyesali kejadian kecelakaan kerja di Ayu Terra Resort. Setiap orang akan membawa kala dari karmanya masing-masing dengan cara apa mereka pulang.
Keluarga korban tidak bisa menyalahi pihak manajemen. Tugas bersama baik pihak manajemen dan keluarga korban memberikan normalisasi keadaan saat ini. “Kalau belum waktunya kelima korban pulang begitu dilaksanakan ritual mereka akan lahir kembali untuk menyelesaikan karmanya, walaupun sesungguhnya kita dipisahkan dengan orang yang kita cintai sangat menderita, apalagi kepulangnya dengan cara tidak baik atau tidak wajar,
Ketidakwajaran ini kita normalkan dengan ritual Hindu,” ucapnya.
Ida Pandita menyampaikan normalisasi dengan upacara penebusan dan pencaruan merupakan upacara dalam jangka pendek. Semua perlengkapan upacara sudah dipersiapkan oleh pihak manajemen Ayu Terra Resort. Filosofi secara Hindu jasad korban sudah dipindahkan hanya saja untuk memindahkan roh mesti melalui upacara penebusan dan pecaruan.
Ida Pandita Mpu Acarya Nanda menambahkan selanjutnya kedepan menjelang operasional kembali Ayu Terra Resort wajib menggelar upacara yang lebih besar disebut Ritual Nawa Gempang. Upacara ini dilaksanakan untuk normalisasi dan usaha resort bisa berkelanjutan dan memperoleh hasil yang baik. Ritual Nawa Gempang merupakan sebuah ritual yang patut dilaksanakan oleh masyarakat atau perseorangan di lingkungan rumah tangga atau perusahaan antara lain apabila ada kedurmanggala atau kemalangan, durmitta atau tanda-tanda buruk. *Kup