Denpasar (bisnisbali.com)-Belum lama ini Gubernur Bali Wayan Koster melaksanakan peletakan batu pertama (groundbreaking) pembangunan jalan shortcut (pintas) Singaraja–Mengwitani titik 7D dan 7E di Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng. Pembangunan ini merupakan proses lanjutan setelah tuntasnya shortcut pada titik 3, 4, 5, 6, 7A, 7B, 7C dan 8 sepanjang 5,68 kilometer.
Pembangunan jalan shortcut Singaraja–Mengwitani titik 7D dan 7E dianggarkan Rp82,090 miliar dari APBN. Di antara titik 7D dan 7E akan diisi pembuatan jembatan sepanjang 155 meter. Gubernur Bali Wayan Koster dalam rilis yang dibagikan Rabu (30/8), mengatakan pembangunan jalan shortcut Singaraja–Mengwitani dilaksanakan untuk mewujudkan cita-cita masyarakat Bali pada umumnya dan masyarakat Buleleng khususnya.
Jalan shortcut Singaraja–Mengwitani sudah menjadi wacana sejak lama, namun belum bisa diwujudkan. Baru dalam era kepemimpinan Wayan Koster, pembangunan jalan shortcut Singaraja–Mengwitani dapat dilaksanakan sekaligus menjadi tonggak peradaban penanda Bali Era Baru guna mewujudkan pemerataan pembangunan antara Bali selatan dan Bali utara.
“Kini arus lalu lintas Singaraja ke Denpasar sudah bisa dirasakan oleh masyarakat dan wisatawan. Lalu lintas menjadi lebih lancar, aman, nyaman serta sangat mendukung percepatan angkutan penumpang dan logistik guna mewujudkan pembangunan ekonomi di Bali utara,” ujar Gubernur Koster.
Sementara itu, Direktur Sistem dan Strategi Penyelenggaraan Jalan dan Jembatan Kementerian PUPR Wida Nurfaida melaporkan, pembangunan jalan dan jembatan pada shortcut titik 7D dan 7E menggunakan APBN Kementerian PUPR melalui SBSN Tahun Anggaran 2023–2024 sebesar Rp82,090 miliar. *wid