Sabtu, November 23, 2024
BerandaBaliDesa Wisata di Tabanan Bertambah Jadi 28

Desa Wisata di Tabanan Bertambah Jadi 28

Desa wisata di Kabupaten Tabanan bertambah tahun ini. Dua desa lagi menyandang status sebagai desa wisata setelah sebelumnya memenuhi sejumlah persyaratan, khususnya potensi kawasan yang ditawarkan menjadi tempat wisata.

Tabanan (bisnisbali.com)-Desa wisata di Kabupaten Tabanan bertambah tahun ini. Dua desa lagi menyandang status sebagai desa wisata setelah sebelumnya memenuhi sejumlah persyaratan, khususnya potensi kawasan yang ditawarkan menjadi tempat wisata.

Kepala Dinas Pariwisata Tabanan Anak Agung Ngurah Satria Tenaya, Kamis (31/8), mengatakan pada 2023 ini Desa Beraban di Kecamatan Selemadeg Timur dan Desa Selanbawak di Kecamatan Marga yang mengantongi status sebagai desa wisata. Dengan adanya penambahan itu maka saat ini di Kabupaten Tabanan terdapat 28 desa wisata dari total 133 desa yang ada. “Dua desa tersebut menjadi desa wisata karena memiliki potensi, yakni menawarkan wisata jogging track (lintasan untuk lari) hingga pantai,” tuturnya.

Dijelaskanya, desa wisata di Kabupaten Tabanan lebih banyak masih berstatus sebagai desa wisata rintisan dan berkembang. Sementara desa wisata yang sudah berstatus maju hanya Desa Wisata Pinge dan Desa Wisata Jatiluwih. “Ada tiga kategori klasifikasi desa wisata, yakni rintisan, sedang berkembang dan maju. Kalau maju itu seperti Desa Wisata Pinge dan Desa Wisata Jatiluwih,” ujarnya.

Di tempat terpisah, Sekretaris Pengayah Pengelola Desa Wisata Pinge, I Wayan Dibia, mengungkapkan pascapandemi Covid-19 kondisi desa wisata yang  sudah disebut maju mulai menggeliat. Hal ini tercermin dari jumlah kunjungan wisatawan yang datang sejak Mei 2022. Akan tetapi kedatangan wisatawan tidak sebanyak sebelum pandemi lalu yang menembus ratusan orang per grup. “Dulu sebelum pandemi kedatangan satu grup sampai 150 orang, sedangkan sekarang hanya 60 orang,” paparnya.

Kedatangan pengunjung ke Desa Pinge didominasi oleh wisatawan domestik. Kunjungan wisatawan mancanegara masih sedikit. Meski begitu, pihaknya  terus melakukan penataan kawasan. Selama ini selain keindahan desa yang masih alami, Desa Wisata Pinge menawarkan program tinggal di desa kepada wisatawan. Program ini mengajak wisatawan untuk hidup di desa dengan sistem orangtua asuh yaitu menginap di rumah penduduk selama 2-3 hari. “Wisatawan bisa belajar budaya sekaligus ikut kegiatan sehari-hari masyarakat desa. Program ini cukup diminati oleh wisatawan,” pungkasnya. *man

Berita Terkait
- Advertisment -

Berita Populer