Denpasar (bisnisbali.com)-Serapan sumber daya manusia (SDM) lulusan pariwisata pascapandemi Covid-19 tinggi. Permintaan mulai melonjak saat Bali dipilih sebagai tuan rumah perhelatan KTT G-20 tahun lalu. Dari situ SDM di bidang pariwisata hingga kini banyak terserap.
Hal tersebut diungkapkan oleh salah seorang ditektur sekolah tinggi di bidang perhotelan di Bali, I Dewa Ayu Diah Suryandari. Dia mengatakan, 90 persen mahasiswa yang sudah selesai magang langsung terserap di industri pariwisata. Saat ini, meski beberapa hotel masih dalam tahap pemulihan, namun sudah membutuhkan pekerja dan SDM yang berkualitas.
Dia pun mengakui, saat pandemi melanda, SDM pariwisata dilanda kekahwatiran. Ada keraguan bagi calon pekerja pariwisata. “Pandemi ini sampai kapan? dan setelah lulus saya akan bekerja di mana? karena hotel pada tutup. Tetapi, kami meyakinkan kepada calon mahasiswa, bahwa pandemi pasti akan berakhir,” ujarnya.
Dia pun mengaku meyakinkan para calon pekerja pariwisata ketika pandemi berakhir maka sudah siap untuk kembali ke industri. “Di masa pandemi inilah kalian harus mempersiapkan diri. Itu pesan yang kami sampaikan kepada calon mahasiswa,” terangnya.
Demikian pascapandemi memang benar permintaan SDM pariwisata pun tinggi, yang banyak lulusan sudah langsung terserap. Ayu Diah menggungkapkan, pascapandemi ini pun membuat SDM pariwisata saat ini mengalami pergesaran tren. Mereka tak hanya piawai dalam satu bidang saja, tetapi juga mampu melakukan pekerjaan yang lain.
Menurutnya perubahan permintaan juga terjadi dari indsutri hotel di Pulau Dewata. Hal ini dikarenkan melihat industri hotel sekitar yang 4 tahun sempat kolap, sehingga berpengaruh terhadap permintaan. *wid