Gianyar (Bisnis Bali.com)-
Women Ecopreneur Fest Sabtu (19/8) hadir di Ubud menjadi wadah bagi 9 UMKM Perempuan di Indonesia untuk memasarkan dan memperkenalkan produk bisnis yang sudah dikembangkan. Ini sebagai salah satu rangkaian program Rural Climate And Economic Resilience (RuCLER) oleh Women’s Earth Alliance (WEA) yang bekerjasama dengan Pratisara Bumi Foundation.
Direktur Program Women’s Earth Alliance di Region Asia Tenggara, Irma Sitompul mengatakan acara ini menjadi kesempatan untuk menghubungkan mereka dengan ekosistem bisnis di luar wilayah mereka dalam membantu pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan melalui berbagai kesempatan berjejaring dengan calon mitra, kolaborator, dan investor. Melalui presentasi bisnis, pameran produk, dan workshop pengrajin, acara ini juga menjadi momentum perayaan Hari Kemerdekaan Indonesia ke-78 sebagai pengingat masyarakat terhadap arti penting berdaya bagi perempuan dan mendukung kemerdekaan bangsa melalui kecerdasan dan kepiawaiannya.
Sebagai program akselerator dari Women’s Earth Alliance dan didukung oleh Pemerintah Australia melalui Direct Aid Program, RuCLER diluncurkan untuk mendukung percepatan pertumbuhan bisnis hijau dan berkelanjutan pasca Covid-19. Ini dalam lingkup pedesaan untuk terciptanya mata pencaharian yang tangguh bagi masyarakat setempat, dan mendorong komunitas dapat berkembang secara mandiri melalui pemberdayaan ekonomi. “Kami merancang program berdurasi 12 bulan ini untuk membangun UMKM-UMKM yang ramah sosial dan ramah lingkungan, dimana usaha yang dibangun tidak mengeksploitasi dan merusak alam, serta membangun ekonomi desa agar lebih resilien,” ucap Irma Sitompul.
Konsulat Jenderal Pemerintah Australia untuk Indonesia di Bali, Anthea Griffin
mendukung adanya program ini sebagai salah satu aksi nyata dalam pemberdayaan ekonomi perempuan Bali. Program DAP menyediakan dana kecil untuk proyek masyarakat di provinsi Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur, dengan tujuan adanya pembangunan yang maju dan mendukung hubungan baik antara Australia dan Indonesia.
Acara ini memamerkan produk UMKM dan mendukung pemberdayaan ekonomi perempuan di Bali dan sekitarnya. “Selamat kepada Yayasan Pratisara Bumi Lestari dan Women’s Earth Alliance untuk acara Women’s Ecopreneurs Fest yang luar biasa,” ucapnya.
RuCLER memberikan modul yang holistik, mencakup topik kepemimpinan dan pengembangan kewirausahaan, pelatihan dalam operasi bisnis praktis seperti keuangan, peningkatan produk, pemasaran, dan rantai nilai berkelanjutan. Program ini terlaksana menjadi dua fase diantaranya Bantuan Operasional Bisnis yang telah terlaksana bulan Agustus sampai Desember 2022, kemudian dilanjutkan dengan Pendampingan Kesiapan Pasar di Februari hingga Agustus 2023.
Dengan menyasar pengrajin lokal yang menjangkau 6 provinsi di seluruh Indonesia, dari Aceh ke Nusa Tenggara Timur, mereka mengembangkan produk dan usahanya melalui keterampilan dan nilai kearifan lokal daerah masing masing yang kemudian memiliki nilai ekonomis tinggi dengan tetap menjalankan praktik berkelanjutan dalam setiap prosesnya. Produk tersebut terbagi atas beberapa bidang diantaranya, bidang kerajinan terdapat produk kain tenun ramah lingkungan yang memberdayakan penenun lokal perempuan, juga memanfaatkan batang pisang dan serat nanas untuk peralatan rumah tangga dan pakaian. Di bidang pangan, terdapat produk hasil pemanfaatan limbah biji durian menjadi tepung, membuat produk olahan sorgum sebagai upaya mengurangi stunting, snack bar yang terbuat dari kakao organik dan bahan lokal berkualitas, serta produk dari aren dan ubi jalar hutan sebagai upaya alternatif mata pencaharian masyarakat setempat.
“Setiap prosesnya, yang sangat berkesan adalah semangat dari perempuan, dimana perempuan harus maju, harus berkembang dan berdaya melalui program ini kami mendapatkan apa yang memang kami perlukan”, ujar Maici Devi Sejati sebagai salah satu peserta program dari Seratnusa yang merasakan manfaat dari adanya dukungan program RuCLER untuk membantu memperkuat ekonomi perempuan.
Tidak hanya itu, Murnihati sebagai perwakilan Katahati Enterprise juga berharap program ini terus berlanjut untuk mendukung usaha para perempuan agar semakin berdaya. “Kami sangat bahagia dapat mengikuti program ini, karena dapat mengembangkan usaha melalui pelatihan tentang alur produksi, struktur dan standar SOP, ini menjadi bekal bagi kami kedepannya agar usaha kami semakin maju”, ujar Murnihati.
Melalui program ini, diharapkan para penerima manfaat dapat membantu masyarakat rural di Indonesia dalam mencapai tujuan pertumbuhan sekaligus pembangunan ekonomi di daerah dengan tetap mempertahankan nilai, karakter setempat dan sumber daya alam khas yang mereka miliki untuk menciptakan ketangguhan ekonomi dalam tingkat tapak. Terlaksananya kegiatan Women Ecopreneur Fest nantinya dapat menjadi inspirasi bagi lebih banyak pelaku usaha perempuan di tingkat tapak untuk semakin memberdayakan diri melalui berbagai kesempatan yang ada. *Kup