Gianyar (Bisnis Bali.com)-
BPR Sri Partha Group Sabtu (19/8) merayakan Hari Jadi ke-33 dengan mengambil tema “A Journey Worth Cellebrating”. Acara ini dihadiri Penasehat Sri Partha Group, para pemegang saham, direksi, para pengurus serta seluruh karyawan BPR Sri Partha Group.
Dewan Penasehat Sri Partha Group sekaligus Pemilik Sri Partha Group, I Wayan Gatha mengatakan banyak tantangan yang dihadapi sebagai lembaga keuangan termasuk BPR Sri Partha Group. Untuk menjawab tantangan tersebut Wayan Gatha mengatakan harus ada kesepahaman antar pengurus. Selain itu generasi penerus BPR Sri Partha Group serta seluruh karyawan diharapkan untuk mengedepankan asas kejujuran.
Sebagai insan perbankan, para karyawan diharapkan terus menjaga kepercayaan masyarakat, utamanya para nasabah melalui pelayanan terbaik serta bekerja secara jujur tulus dan lurus.
Ketua Panitia sekaligus Direktur Utama BPR Gangga, Ni Made Dwi Aryawati mengatakan
Sri Partha Group terdiri dari BPR Sri Partha Bali, BPR TISH, BPR Gangga, BPR Pusaka dan BPR Ashi merayakan Hari Jadi ke-33.
Dalam tema HUT ke-33 mengandung makna bahwa selama perjalanan 33 tahun banyak suka dan duka yang telah dilalui BPR Sri Partha Group. Ini dapat dijadikan pijakan untuk melaju ke depan.
Pada kesempatan tersebut disampaikan pula kinerja BPR Sri Partha Group secara konsolidasi posisi bulan Juli 2023 diantaranya aset sebesar Rp 355.516.755.269,95, tabungan sebesar Rp 84.766.133.924,75, deposito sebesar Rp 212.851.817.740,00. Total dana pihak ketiga sebesar Rp 297. 617.951.664,75 dan kredit yang diberikan sebesar Rp 170.218.347.337,00.
Selama 33 tahun ini, banyak kegiatan sosial yang telah dilakukan BPR Sri Partha Group. Ini diantaranya kegiatan donor darah, memberikan sumbangan ke Yayasan Darma Jati dan Tat Twam Asi, menghaturkan dana punia, aksi sosial membagikan sembako, aksi sosial membersihkan pantai dan masih banyak kegiatan sosial lainnya.
“Peringatan Hari Jadi ke-33 ini juga dijadikan sebagai momentum meningkatkan kualitas kerja untuk dapat kembali menjadi leader market dalam dunia perbankan di Bali,” ucap Made Dwi Aryawati. *kup