Rabu, Oktober 30, 2024
BerandaPendidikanBuku Prosa Gerilya Hadirkan Perjuangan I Gusti Ngurah Rai

Buku Prosa Gerilya Hadirkan Perjuangan I Gusti Ngurah Rai

* Diluncurkan di Apurva Kempinski Bali dan Ditulis dengan Gaya Interprestasi Milenial

Mangupura (bisnisbali.com) – Di balik keindahan Bali yang sudah terkenal ke seluruh dunia, ada sejarah berkabut yang telah tersamar oleh zaman. Salah satunya sosok Pahlawan Nasional, I Gusti Ngurah Rai yang terkenal dengan Perang Puputan-nya. Menyambut HUT ke-78 RI, sosok I Gusti Ngurah Rai sebagai pejuang kemerdekaan ditempatkan menjadi figur sentral dalam sebuah buku berjudul Prosa Gerilya yang diluncurkan di Apurva Kempinski Bali, Nusa Dua, Kamis (17/8).

“Dalam buku ini saya memvisualisasikan kisah hidup Ngurah Rai dengan gaya penulisan yang berbeda, sehingga bisa dinikmati kaum generasi muda atau kaum milenial. Bagaimana kisah hidup dan masa lalu Ngurah Rai itu diinterpretasikan dalam masa sekarang,” ujar penulis buku Prsa Gerilya, Andre Syahreza.

Selama proses penulisan dan wawancara ia mengaku memiliki kendala dalam lokasi-lokasi yang dikunjungi Ngurah Rai saat gerilya. Mengunjungi desa-desa atau titik-titik terjadinya pertempuran Ngurah Rai yang disebut Long March Gunung Agung itu diakui menjadi kendala terberat bagi Andre.

“Tentu tidak semua desa saya singgahi, tapi ada beberapa titik yang saya singgahi dan terutama yang ada pertempurannya, salah satunya di Tanah Aron,” tambah Andre.

Untuk generasi muda milenial Bali, ia berharap mereka betul-betul memahami Ngurah Rai, karena ia mengaku sempat menanyakan kepada anak-anak SMA maupun SMP banyak yang tak tau tentang I Gusti Ngurah Rai, kecuali sebagai Pahlawan Nasional yang gugur dalam Perang Puputan. Dengan adanya buku ini, ia berharap bisa menjadi penyambung lidah tentang kisah Ngurah Rai ke masa sekarang dan generasi muda Bali memahami Ngurah Rai lebih dari sekedar sebagai Pahlawan Nasional dari Bali yang gugur di medan Perang Puputan.

Di pihak lain, cucu kandung I Gusti Ngurah Rai, I Gusti Ayu Agung Inda Trimafo Yudha mengaku mengaresiasi lahirnya buku ini. Ia menilai dalam buku ini menulis tentang I Gusti Ngurah Rai yang sangat inovatif, karena penulis menulis dari angle yang berbeda yakni dari zaman dan generasi sekarang.

“Karena kalau kita menulis terkesan seperti buku sejarah, anak-anak kita itu tidak punya korelasi dengan hal tersebut. Di sini walaupun kecil diangkat inti-intinya saja seperti filosofi Ngurah Rai dan kedekatan beliau dengan orang-orang terdekat menjadi sesuatu yang lebih humanis,” ungkap Inda Trimafo.

General Manager The Apurva Kempinski Bali, Vincent Guironnet dalam peluncuran buku Prosa Gerilya, di Nusa Dua, Kamis (17/8).

Sementara itu, General Manager The Apurva Kempinski Bali, Vincent Guironnet menyatakan, peluncuran buku di salah satu hotel berbintang lima di Bali ini menjadi kontribusi bagi Bali yang memiliki Pahlawan Nasional, I Gusti Ngurah Rai.

“Ia bukan hanya pahlawan bagi Bali tapi bagi seluruh rakyat Indonesia. Dalam momen Hari Kemerdekaan ke-78 ini sudah sangat tepat menjadi hari peluncuran buku ini,” ungkap Vincent.

Ia juga mengaku telah mengetahui tentang perjuangan I Gusti Ngurah Rai. Menurutnya, sejarah bukanlah masa lalu melainkan masa sekarang dan masih relevan dan terkait dengan Bali masa kini. *rah

Berita Terkait
- Advertisment -

Berita Populer