Rabu, Oktober 30, 2024
BerandaBaliTiga Kecamatan di Tabanan Tunda Tanam Padi, Mundur Hingga September-Oktober

Tiga Kecamatan di Tabanan Tunda Tanam Padi, Mundur Hingga September-Oktober

Ratusan hektar lahan sawah subak di Kabupaten Tabanan belum ditanami padi saat ini.

Tabanan (bisnisbali.com)–Ratusan hektar lahan sawah subak di Kabupaten Tabanan belum ditanami padi saat ini. Petani yang mestinya menanam padi pada Agustus ini, terpaksa harus menunda atau mundur hingga September-Oktober mendatang.

Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Dinas Pertanian Kabupaten Tabanan  Drh. Ni Nyoman Ria Wati, Senin (14/8), mengungkapkan ratusan hektar lahan sawah yang mengalami tunda tanam padi dilaporkan oleh Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) di Kecamatan Penebel, Kecamatan Baturiti dan Kecamatan Selemadeg. “Saat ini baru tiga kecamatan yang melaporkan terjadinya penundaan tanam padi. Di kecamatan lainnya belum terjadi penundaan tanam padi. Sementara untuk wilayah Kecamatan Tabanan laporannya belum masuk,” tuturnya.

Dijelaskannya, pengunduran tanam padi di Kecamatan Penebel dan Baturiti disebabkan pengerjaan proyek irigasi sekunder yang mengakibatkan kebutuhan pengairan untuk pertanian padi terdampak. Di Subak Andel Dewa, Kecamatan Selemadeg, mundur tanam dikarenakan saluran irigasi tertimbun tanah, namun kini sudah diperbaiki dan air telah mengalir. “Rata-rata mundur tanam satu sampai dua bulan. Setelah itu petani di subak tersebut akan kembali menanam padi,” ujarnya.

Penanaman padi pada September akan memasuki panen pada Desember, sedangkan subak yang menanam Oktober baru memasuki musim panen tahun depan. Kemunduran tanam  diprediksi tidak akan signifikan berdampak pada target produksi padi di Kabupaten Tabanan tahun ini. Sebab, dari total luas lahan pertanian 19 ribuan hektar, yang mengalami kemunduran tanam hanya ratusan hektar. “Kami juga masih optimis bisa mengantongi surplus beras,” tegas Ria Wati.

Di Penebel, penundaan menanam padi terjadi di delapan subak. Di Subak Benana, Desa Buruan, seluas 64,72 hektar mengalami mundur tanam dari Agustus menjadi September mendatang. Di Subak Jegu, Desa Jegu, seluas 84,56 hektar mundur dari Agustus menjadi Oktober. Di Subak Pesagi, Desa Pesagi, 88,40 hektar mundur tanam dari Agustus menjadi September.

Selanjutnya di Subak Tajen, Desa Tajen, seluas 105,00 hektar mundur tanam dari Agustus menjadi September. Di Subak Sigaran, Desa Jegu, 21,00 hektar mundur tanam dari Agustus menjadi Oktober. Di Subak Penebel, Desa Pitra, seluas 73,99 hektar mundur tanam dari Agustus-September menjadi Oktober. Di Subak Wangaya Betan, Desa Mangesta, seluas 46,65 hektar mundur tanam dari Agustus menjadi September. Di Subak Tingkih Kerep, Desa Tengkudak, seluas 50 hektar mundur tanam dari Agustus menjadi September.

Di Kecamatan Baturiti, mundur tanam terjadi di Subak Luwus II Tempek Basangbe seluas 53 hektar dari rencana tanam pada 24 Agustus menjadi 15 Oktober. Sementara di Kecamatan Selemadeg, tunda tanam padi terjadi di Subak Andel Dewa seluas 90 hektar dari Agustus menjadi September. *man

Berita Terkait
- Advertisment -

Berita Populer