Sabtu, November 23, 2024
BerandaBaliUpaya BEI Jaga Kelestarian Biota Laut di Bali

Upaya BEI Jaga Kelestarian Biota Laut di Bali

Mangupura (bisnisbali.com) – Ekosistem laut menghadapi tantangan besar akibat perubahan iklim dan eksploitasi manusia. Karenanya PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyelenggarakan Corporate Social Responsibility (CSR) berupa penanaman 1.000 bibit terumbu karang secara serentak di Pantai Pandawa, Badung, Bali, Sabtu (5/8).

Direktur Utama Bursa Efek Indonesia, Iman Rachman megakui, penanaman ini untuk mewujudkan 2 hektare Taman Terumbu Karang. Kegiatan dihadiri dan melibatkan jajaran komisaris, direksi, serta seluruh Karyawan BEI yang tergabung dalam rangkaian acara IDX Team Building 2023. Disebutkan terumbu karang yang ditanam, akan mendapatkan penjagaan dan perawatan secara berkala oleh pengelola Kawasan Pantai Pandawa yang bekerja sama dengan BEI, yaitu Bhaga Utsaha Manunggal Desa Adat (BUMDA) Kutuh.

Iman Rachman megakui terumbu karang merupakan rumah bagi berbagai spesies laut yang berperan menjaga keseimbangan ekosistem laut.

“Oleh karena itu, BEI mengambil inisiatif untuk berpartisipasi dalam melestarikan biota laut melalui penyelenggaraan CSR penanaman bibit terumbu karang,” katanya.

Sementara itu bebicara pergerakan bursa, Iman mengemukakan, selama sepekan terdapat pencatatan 2 saham, dan 1 sukuk di BEI.

PT Royaltama Mulia Kontraktorindo Tbk (RMKO) mulai mencatatkan saham RMKO di Papan Pengembangan BEI pada Senin (31/7/2023).

RMKO merupakan perusahaan tercatat ke-52 yang tercatat di BEI pada tahun 2023.

RMKO bergerak pada sektor Energy dan subsektor Oil, Gas & Coal.

Industri RMKO adalah Oil, Gas, & Coal Supports dengan subindustri Oil, Gas, & Coal Equipment & Services.

Kemudian, pada Rabu 2 Agustus 2023, Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Samudera Indonesia Tahap I Tahun 2023 (Sukuk Ijarah) yang diterbitkan oleh PT Samudera Indonesia Tbk mulai dicatatkan di BEI dengan nilai nominal sebesar Rp550.000.000.000,00.

Hasil pemeringkatan dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) untuk sukuk tersebut adalah idA+(sy) (Single A Plus Syariah).

Bertindak sebagai Wali Amanat dalam emisi ini adalah PT Bank Syariah Indonesia Tbk.

Total emisi obligasi dan sukuk yang sudah tercatat sepanjang tahun 2023 adalah 65 emisi dari 47 Emiten senilai Rp74,10 triliun.

Dengan pencatatan tersebut maka total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 527 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp463,57 triliun dan USD47,5 juta, diterbitkan oleh 128 emiten.

Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 191 seri senilai Rp5.536,74 triliun dan USD486,11 juta. EBA sebanyak 9 emisi senilai Rp3,15 triliun.

Kemudian pada hari yang sama, PT Nusantara Sejahtera Raya Tbk (CNMA) turut mencatatkan saham CNMA di Papan Utama BEI.

CNMA merupakan perusahaan tercatat ke-53 yang tercatat di BEI pada tahun 2023.

CNMA bergerak pada sektor Consumer Cyclicals dan subsektor Consumer Services.

Industri CNMA adalah Tourism & Recreation dengan subindustri Recreational & Sport Facilities.

Data perdagangan BEI selama periode tanggal 31 Juli sampai dengan 4 Agustus 2023 ditutup bervariasi.

Selama sepekan, peningkatan dialami oleh rata-rata nilai transaksi harian Bursa, yaitu sebesar 15,63% menjadi Rp11,631 triliun dari Rp10,059 triliun pada penutupan pekan yang lalu.

Kemudian, rata-rata volume transaksi harian selama sepekan turut meningkat 37,29% menjadi 22,507 miliar lembar saham dari 16,394 miliar lembar saham pada penutupan pekan yang lalu.

Sedangkan rata-rata frekuensi transaksi harian Bursa selama sepekan mengalami perubahan sebesar 11,55% menjadi 1.139.039 transaksi dari 1.287.785 transaksi pada pekan lalu.

Kapitalisasi pasar Bursa mengalami perubahan 0,55% menjadi Rp9.967 triliun dari Rp10.022 triliun pada pekan sebelumnya. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami perubahan 0,69% pada level 6.852,842 dari level 6.900,230 pada pekan sebelumnya.

Investor asing pada hari ini mencatatkan nilai jual bersih sebesar Rp469,08 miliar dan sepanjang tahun 2023 investor asing mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp23,359 triliun. *dik

Berita Terkait
- Advertisment -

Berita Populer