Gianyar (Bisnis Bali.com) –
Pandemi Covid-19 memberikan imbas yang sangat besar terhadap kegiatan usaha dan operasional koperasi di Kabupaten Gianyar. Kadis Koperasi dan UKM Kabupaten Gianyar Drs. I Wayan Arsana, MAP., Jumat (4/8) mengatakan koperasi diharapkan kembali bangkit untuk mengerakkan sektor ekonomi dan menumbuhkan sektor UMKM.
Diungkapkannya, dampak pendemi memang berimbas pada semua usaha mikro, kecil hingga koperasi. Pada usaha mikro, penjualan menurun, permodalan, pesanan menurun, kesulitan bahan baku, dan kredit macet.
Arsana menjelaskan imbas pandemi koperasi yang mengalami penurunan modal sendiri dan modal luar sehingga berpengaruh terhadap likuiditas. Tidak sedikit pula koperasi yang melaporkan kesulitan operasional. “Anggota koperasi tidak mampu membayar cicilan, juga banyak yang menarik simpanan di koperasi simpan pinjam,” ucapnya.
Dipaparkannya, di sisi lain, terjadi pula peningkatan pengaduan anggota mengenai penyelesaian pinjaman yang bermasalah. Banyaknya pinjaman bermasalah tersebut sebagai akibat dari aktivitas usaha anggota maupun masyarakat yang mengalami penurunan usaha atau gulung tikar dan akhirnya ditutup sebagai dampak Covid-19.
Wayan Arsana menekankan koperasi yang masih aktif antara lain lebih fokus menyelesaikan kredit bermasalah dengan cara kekeluargaan dengan anggota. Sementara di bagian lain koperasi yang menghadapi masalah dana idel sementara waktu tidak memungut simpanan guna mengurangi biaya bunga simpanan.
Ketua Dewan Koperasi Indonesia Daerah Kabupaten Gianyar I Ketut Saban, S.E, berdasarkan data tercatat di Dinas Koperasi Kabupaten Gianyar 2023, di Gianyar terdapat 1278 badan hukum koperasi. Sebanyak 850 koperasi masih aktif sementara sisanya tidak aktif. *kup