Pemotongan Babi di RPH Mulai Meningkat

169
SIAP POTONG - Beberapa ekor babi di RPH Pesanggaran, Denpasar yang siap diipotong.

Denpasar (bisnisbali.com) – Aktivitas pemotongan babi di Rumah Potong Hewan sudah mulai meningkat pada pada H-3 Hari Raya Galuangan. Jumlah babi yang di potong tahun ini diprediksi meningkat, namun harga jual masih stagnan dari hari hari biasa.

Salah satunya nampak pada RPH Pesanggaran, Denpasar. Plt Kepala UPTD Rumah Potong Hewan Dinas Pertanian Kota Denpasar I Gusti Agung Ngurah Sunartha, SP saat diwawancarai, Minggu (30/7) kemarin mengatakan, pemotongan babi di RPH Pesanggaran sudah terjadi pergerakan sejak Sabtu (29/7). “Puncaknya biasanya per malam ini dari jam 10 (malam) hingga jam 7 pagi,” ungkapnya.

Demikian dikatakannya, per Sabtu (29/7) jumlah babi yang dipotong di RPH sudah mencapai 92 ekor dan per Minggu (30/7) sudah 127 ekor. Biasanya pada Sabtu Minggu di hari-hari biasa, kata Ngurah Sunartha, jumlah babi yang dipotong hanya sekitar 50-60 ekor. “Sabtu-Minggu kalau tidak dekat Galungan (hari biasa) memang lebih sedikit dibandingkan hari hari biasa (di luar Sabtu-Minggu). Ini karena dekat Galungan, jadi sudah mulai banyak,” terangnya.

Pihaknya memprediksi pada puncak keramaian pemotongan ini, jumlah babi yang dipotong bisa mendekati 200 ekor. Jumlah tersebut meningkat jika dibandingkan enam bulan lalu yang hanya 160 ekor. Alasan memprediksi lebih banyak jumlah babi yang dipotong pada Galungan ini, karena menurutnya daya beli masyarakat sudah mulai membaik.

Diluar para tukang jagal yang biasanya memotong di RPH, dia mengatakan, pada momen Galungan ini juga banyak melayani masyarakat umum. Hal ini dikarenakan banyak banjar-banjar yang patungan memotong babi.

Disinggung soal harga, Ngurah Sunartha mengatakan, harga masih sama seperti hari hari biasa rata-rata sekitar Rp35.000 hingga Rp36.000 per kilogram berat hidup. “Sedangkan untuk harga daging berdasarkan informasi dari tukang jagal, pedagang pasar ambil di tukang jagal masih Rp70.000 per kilogram. Kalau di pasaran itu berkisar Rp75.000 hingga Rp80.000 per kilogram,” ilmbuhnya.

Ketua Gabungan Usaha Peternak Babi Indonesia (GUPBI) Bali I Ketut Hari Suyasa mengatakan, harga babi masih tetap sama seperti hari hari biasanya yaitu Rp35.000 per kilogram berat hidup. Kondisi ini sangat disesali oleh peternak yang diharapkan momen Galungan ini mampu menaikan harga babi dan memberi keuntungan.

Pasalnya, harga proses produksi (HPP) saat ini sudah Rp40.000 per kilogram, sementra harga beli masih di bawah itu. *wid