Mangupura (bisnisbali.com) – Dunia fashion Bali dinilai memiliki potensi besar. Menurut Ketua Bali Fashion Trend, Dwi Iskandar, sebagai daerah tujuan wisata dunia, Bali memiliki kesempatan go global. Karena itu, memasarkan produk fashion tidak perlu ke luar negeri karena di Bali saja sudah banyak buyer.
“Bali bisa menjadi jendela dunia untuk fashion, dan kami mengambil kesempatan ini, sehingga kembali menggelar Bali Fashion Trend yang sempat vakum selama 4 tahun,” kata Dwi Iskandar di Kuta, Jumat (28/7).
Menurutnya, Bali Fashion Trend ini sudah ditunggu-tunggu secara nasional. Terkait kegiatan yang digelar selama empat hari, 3 – 6 Agustus 2023 di Discovery Mall Bali, akan melibatkan 40 desainer. Dari angka itu sekitar 12 merupakan desainer asal Bali.
“Sebenarnya banyak yang akan ikut, tapi dibatasi. Karena bertepatan dengan Galungan, kami tidak berani mengambil risiko. Untuk tahun depan akan lebih banyak,” ujarnya.
Untuk Bali Fashion Trend kali ini, diikuti desainer dari seluruh Indonesia. Diantaranya dari Makassar, Surabaya dan Yogyakarta. Dwi Iskandar menilai, Bali memiliki kelebihan dan tidak ada batasan. Dari busana tertutup sampai seksi (terbuka) pun bisa. “Itu kelebihan Bali,” lanjutnya.
Untuk mengawali, Bali Fashion Trend yang digelar di Discocery Mall Kuta, pihaknya melakukan mini show mempertunjukan karya-karya desainer yang bakal meramaikan acara peragaan busana ini.
Sementara pada 3 Agustus, diawali dengan pameran. Fashion show bakal digelar 4 – 6 Agustus. Selain itu juga ada seminar, dan lomba mewarnai untuk anak anak.
Pihaknya bertekad bangkit kembali setelah terhenti sejak empat tahun lalu. Apalagi, lanjut dia, Bali Fashion Trend ini sudah ditunggu-tunggu secara nasional, sebagai ajang berkumpul menunjukkan karya-karya desainer pemula asal Bali maupun nasional. *rah
