Tabanan (bisnisbali.com)–Keretakan di Pura Batu Bolong yang berlokasi di sebelah barat Pura Tanah Lot, Desa Beraban, Kecamatan Kediri, telah diusulkan ke pemerintah pusat yaitu Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR) untuk segera mendapat penanganan. Tidak menutup kemungkinan penanganannya akan dibantu dari program Japan International Cooperation Agency (JICA) melalui bantuan badan kerja sama internasional Jepang.
Demikian diungkapkan Bupati Tabanan Dr. Komang Gede Sanjaya, S.E., M.M., usai membuka Festival Jatiluwih ke-4, Sabtu (22/7). Dikatakannya, pihaknya sudah sempat mengecek keretakan yang terjadi di Pura Batu Bolong bersama Sekda dan Dinas PUPRPKP Tabanan beberapa waktu lalu. Keretakan tersebut menjadi atensinya sehingga langsung bersurat ke pemerintah pusat guna mengusulkan bantuan perbaikan.
Rencananya dalam beberapa minggu ini, Kementerian PUPR akan datang mengecek keretakan di Pura Batu Bolong serta mendatangi 15 objek wisata lainnya dan daerah-daerah yang rawan mengalami keretakan serupa. “Astungkara Pura Batu Bolong akan menjadi atensi yang pertama. Sebab, ini juga menyangkut program JICA atas bantuan badan kerja sama internasional Jepang,” ujar Bupati Sanjaya.
Sebelumnya, Manajer Daya tarik Wisata (DTW) Tanah Lot, I Wayan Sudiana, menyampaikan keretakan di Pura Batu Bolong terjadi di 10 titik yang panjangnya hampir 20 meter dan lebarnya berkisar 3-4 centimeter antara sisi yang satu dan lainnya.
Saat ini di lokasi retakan, terutama di area madya mandala Pura Batu Bolong yang merupakan lokasi terparah, sudah dibuatkan pintu yang bisa dibuka dan ditutup. Hal yang sama juga dilakukan di areal jaba Pura Batu Bolong dengan menambahkan kayu sebagai pagar untuk membatasi akses wisatawan sekaligus mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan atau longsor akibat tidak kuat menahan beban pengunjung yang berada di kawasan sekitar retakan. *man