Jual Sate Babi di Pinggir Jalan, Ibu Fery Habiskan 20 Kilogram Daging Per Hari

Sate tusuk babi merupakan salah satu kuliner khas di Kota Denpasar.  Hampir di setiap ruas jalan di Kota Denpasar dapat dijumpai olahan daging babi yang memiliki cita rasa pedas manis.

432
JUAL SATE - Ibu Fery, salah seorang penjual sate tusuk babi di Jalan Patimura, Denpasar.

Denpasar (bisnisbali.com)-Sate tusuk babi merupakan salah satu kuliner khas di Kota Denpasar.  Hampir di setiap ruas jalan di Kota Denpasar dapat dijumpai olahan daging babi yang memiliki cita rasa pedas manis. Menu ini pun menjadi salah satu favorit warga kota. Tak heran jika penjual sate tusuk babi mampu menghabiskan hingga 20 kilogram daging babi per hari.

Salah seorang pedagang sate tusuk babi di Kota Denpasar adalah Ibu Fery.  Saat dijumpai di Jalan Patimura, Minggu (23/7), wanita asal Kabupaten Karangasem ini mengaku sudah berjualan sejak 2004 lalu. Dia merupakan generasi kedua, melanjutkan usaha yang dibuka oleh orangtuanya. “Selesai sekolah saya langsung ikut jualan,” katanya.

Di pinggir Jalan Patimura, ibu tiga anak ini memiliki dua lapak. Salah satunya berada tepat di ujung Jalan Kepundung. Ia berjualan mulai pukul 09.00 hingga 17.00 Wita. Pembelinya kebanyakan masyarakat lokal. “Habis tak habis pukul 17.00 saya sudah pulang. Tetapi lebih sering satenya habis,” terangnya.

Satu porsi sate tusuk babi dijualnya dengan harga Rp15.000 hingga Rp20.000 sudah lengkap dengan potongan tipat. Konsumen juga bisa membeli sate saja dengan harga Rp10.000 per tujuh tusuk. Ibu Fery juga melayani pesanan. “Bisa juga memesan sesuai keinginannya (konsumen),” jelasnya.

Disinggung soal pengaruh pandemi Covid-19 terhadap jualannya, ia menjawab sangat berdampak. Hasil penjualan menurun hingga 50 persen. “Sepi banget, tapi saya tetap jualan,” imbuhnya. *wid