Gianyar (Bisnis Bali.Com) –
Dalam setiap musim Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) selalu terjadi pemandangan banyak wali murid yang mengincar memasukkan anaknya ke sekolah negeri favorit, sehingga terjadi penumpukan peserta didik baru di sekolah-sekolah favorit, sementara sekolah negeri yang ada dipinggiran justru kekurangan jumlah peserta didik baru. Wakil Ketua DPRD Gianyar Ida Bagus Gaga Adi Saputra Selasa (11/7) mengatakan seharusnya tidak perlu ada istilah sekolah favorit terutama sekolah negeri di Kabupaten Gianyar semestinya memiliki standar yang sama.
Pria yang akrab disapa Gus Gaga mengungkapkan dalam pelaksanaan PPDB dengan fenomena ribuan siswa yang tercecer tidak dapat sekolah terjadi karena orang tua siswa yang masih memaksakan kehendak agar anaknya diterima di sekolah favorit. “Seharusnya tidak perlu ada istilah sekolah favorit,” tegasnya.
Dijelaskannya, karena sekolah, terutama sekolah negeri, semestinya memiliki standar yang sama. Ini baik dalam sistem belajar mengajar, fasilitas dan berbagai daya dukung lainnya. “Adanya sistem evaluasi yang bersifat nasional, semestinya bisa menegaskan bahwa seharusnya sekolah memiliki kualitas yang sama, sehingga tidak menimbulkan kesenjangan,” ucapnya.
Politisi Partai Demokrat ini mencontohkan banyak orang tua siswa terjebak pada mindset sekolah favorit sehingga semua berbondong- bondong ingin masuk ke sekolah favorit, seperti SMPN 1 Gianyar. Sementara kita mengetahui daya tampung sekolah tersebut terbatas terbatas. “Belum lagi harus dipertimbangkan efektivitas belajar mengajar, artinya harus dipertimbangkan berapa sih jumlah siswa maksimal dalam satu kelas, agar proses belajar mengajar berjalan efektif, sebab kalau overload tentu akan jadi sangat mengganggu, baik bagi siswa itu sendiri maupun guru yang mengajar,” jelasnya.
Ia melihat stigma klasifikasi sekolah favorit masih ada hal seperti ini akan selalu menjadi momok setiap tahun. Ini tentu saja sangat menyulitkan kerja Dinas Pendidikan dalam pelaksanaan PPDB.
Ida Bagus Gaga Adi Saputra meyakinkan sebenarnya jumlah sekolah di Gianyar, tanpa sekolah suasta, sudah cukup menampung seluruh siswa khususnya tingkat SMP. Mungkin solusinya nanti adalah tingkatkan kualitas semua sekolah yang ada, sehingga tidak terjadi kesenjangan antara satu sekolah dengan yang lain. “Dan yang tidak kalah penting seluruh stakeholder bersama-sama mengedukasi para orang tua dan calon siswa, bahwa semua sekolah pada dasarnya punya kualifikasi yang sama bagusnya,”harapnya. * Kup