Denpasar (bisnisbali.com) – Sektor pariwisata di masa pemulihan ekonomi Bali pascapandemi Covid-19 terus menunjukkan peningkatan. Meski demikian, Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel berbintang pada Mei 2023 tercatat masih di bawah 50 persen, tepatnya sebesar 47,30 persen. Angka ini naik sebesar 2,99 poin jika dibandingkan April 2023 yang tercatat sebesar 44,31 persen. Jika dibandingkan dengan bulan Mei 2022 (y-o-y) yang mencapai 37,35 persen, tingkat penghunian kamar pada Mei 2023 tercatat naik 9,95 poin.
Sementara itu, TPK hotel non bintang tercatat sebesar 29,37 persen, naik 1,29 poin dibandingkan April 2023 yang tercatat sebesar 28,08 persen. Endang menyebutkan berdasarkan data BPS, rata-rata lama menginap tamu asing dan domestik pada hotel berbintang di Bali pada Mei 2023 tercatat 2,39 hari, turun 0,16 poin dibandingkan dengan capaian bulan April 2023 (m-t-m) yang tercatat selama 2,55 hari. Jika dibandingkan dengan capaian Mei 2022 (y-o-y) yang tercatat 2,10 hari, rata-rata lama menginap pada bulan Mei 2023 mengalami peningkatan sebesar 0,29 poin. Sementara itu, untuk hotel non bintang, rata-rata lama menginap di Mei 2023 tercatat sebesar 2,29 hari, naik 0,09 poin dibandingkan rata-rata lama menginap di April 2023 yang tercatat sebesar 2,20 hari.
Sementara itu, kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) yang datang langsung ke Provinsi Bali pada Mei 2023 tercatat sebanyak 439.475 kunjungan, naik 6,80 persen dibandingkan bulan sebelumnya yang tercatat sebanyak 411.510 kunjungan. Wisman yang melalui pintu masuk udara tercatat sebanyak 439.454 kunjungan, sementara yang melewati pintu masuk laut tercatat sebanyak 21 kunjungan.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Bali, Endang Retno Sri Subiyandani di Denpasar, Selasa (4/7) mengatakan, wisatawan yang berasal dari Australia mendominasi kedatangan wisman ke Bali di Mei 2023 dengan share sebesar 24,27 persen. “Wisman yang tercatat paling banyak datang ke Bali pada Mei 2023 yaitu wisman yang berasal dari Australia 106.641 kunjungan,” katanya.
Kemudian disusul India 48.300 kunjungan, Tiongkok 23.530 kunjungan, Amerika Serikat 23.512 kunjungan, dan Inggris 23.272 kunjungan. Menurut Endang, dari 10 besar kedatangan wisman, wisman asal India tercatat mengalami peningkatan tertinggi secara month to month yakni sebesar 34,71 persen.
“Jumlah kumulatif kunjungan wisatawan mancanegara pada periode Januari-Mei 2023, tercatat sebanyak 1.877.215 kunjungan wisman yang datang langsung ke Bali. Jika dibandingkan dengan periode Januari-Mei 2022, jumlah wisman tercatat meningkat hingga 888,64 persen,” paparnya.
Endang mengatakan, 99,29 persen wisman yang datang ke Bali itu masuk melalui jalur udara Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, jumlahnya 1.863.837 kunjungan, sementara 13.378 atau 0,71 persen lainnya masuk melalui jalur laut. Meski angka kunjungan ke Bali tergolong tinggi untuk Indonesia, sebanyak 1.877.215 kunjungan itu tak cukup untuk melampaui kunjungan ke Pulau Dewata pada masa sebelum COVID-19 yaitu 2019 lalu. “Secara kumulatif (Januari-Mei) masih jauh kalau dibandingkan 2019 2.306.266 kunjungan, jauh lebih rendah namun lebih baik dibanding 2022 hingga Mei sebanyak 189.879 kunjungan,” ujar Endang sembari memperkirakan peningkatan akan kembali terjadi peningkatan pada penghujung Juli hingga Desember untuk wisatawan mancanegara dan momentum libur tertentu bagi wisatawan domestik.
Di sisi lain, jumlah penerbangan internasional yang berangkat dari Bali pada Mei 2023 tercatat sebanyak 2.564 penerbangan, naik 3,89 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya (2.468 penerbangan). Dari sisi penumpang, tercatat sebanyak 474.918 orang yang berangkat ke luar negeri dari Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali, atau naik 10,05 persen dibandingkan kondisi bulan sebelumnya.
Jumlah penerbangan domestik tercatat sebanyak 3.153 penerbangan, naik 8,54 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya (2.905 penerbangan). Jumlah penumpang domestik yang berangkat tercatat sebanyak 380.661 orang, atau naik 14,50 persen dibandingkan kondisi bulan sebelumnya. *dik