Denpasar (bisnisbali.com) – Kunjungan wisatawan ke Bali pada libur Hari Raya Idul Adha disertai cuti bersama cukup meningkat. Selain tingkat hunian (okupansi) hotel yang terdongkrak, angkutan pariwisata juga mendapatkan berkah. Diperkirakan angkutan pariwisata ini terisi sekitar 75-80 persen pada momen libur Idul Adha 2023 ini.
Ketua Persatuan Angkutan Pariwisata Bali (Pawiba) I Nyoman Sudiartha, saat dikonfirmasi Selasa (4/7) mengatakan, adanya lonjakan jumlah kedatangan penumpang di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai memberi pengaruh terhadap permintaan jasa angkutan pariwisata. Baik jenis kendaraan bus dan kendaraan lainnya, kata Sudiartha pergerakannya cukup signifikan.
Dia mengatakan, ada kenaikan sekitar 30-40 persen tingkat keterisian angkutan pariwisata pada momen libur Idul Adha dibandingkan hari hari biasa. “Kalau hari-hari biasa terisi hanya 40-50 persen dari total jumlah kendaraan anggota Pawiba, sementara pada libur Idul Adha mencapai 75 sampai 80 persen,” terangnya sembari mengatakan, saat ini pergerakan angkutan pariwisata sudah mulai normal seperti hari biasanya.
Sudiartha mengakui, saat ini pengguna angkutan pariwisata milik anggota Pawiba sudah sama rata antara wisatawan domestik dan asing. Hal ini didukung jenis kendaraan milik anggota Pawiba sudah beragam dari bus yang lebih diminati wisatawan domestik hingga kendaraan roda empat yang lebih dibutuhkan wisatawan asing.
Disinggung terkait tingkat keterisian angkutan pariwisata pada musim libur sekolah yang juga tengah berlangsung saat ini, Sudiartha mengaku, tidak begitu berpengaruh signifikan. Permintaan angkutan pariwisata dikatakannya, lebih melonjak saat jelang libur sekolah lau. “Karena banyak acara perpisahan, wisata dan kegiatan lainnya yang dilakukan sekolah. Kalau saat libur sekarang kebanyakan bus besar yang datang dari Jawa,” ungkapnya.
Namun, bus besar dari Bali juga beberapa ada yang menuju ke Jawa untuk mengisi momen libur sekolah ini, meski pergerakannya tidak begitu signifikan. Dia mengungkapkan jelang atau sebelum libur sekolah, tingkat keterisian angkutan pariwisata mencapai 90 persen. *wid